9 Cara Meningkatkan Hormon Bahagia, Makan Bareng Orang Tercinta
- Mengetahui cara meningkatkan hormon bahagia bisa membantu kita lebih mengenali tubuh sendiri.
Dengan suasana hati yang lebih baik, kita bisa menjalankan fungsi sehari-hari lebih optimal.
Dilansir dari Healthline, hormon bahagia termasuk:
- Dopamin: dikenal sebagai hormon "rasa senang", dopamin adalah neurotransmitter yang merupakan bagian penting dari sistem penghargaan otak. Hormon ini terkait dengan sensasi yang menyenangkan, bersama dengan pembelajaran, memori, dan lainnya.
- Serotonin: hormon dan neurotransmiter ini membantu mengatur suasana hati, tidur, nafsu makan, pencernaan, kemampuan belajar, serta memori.
- Oksitosin: sering disebut "hormon cinta", oksitosin sangat penting untuk proses persalinan, menyusui, dan ikatan yang kuat antara orang tua dan anak. Hormon ini juga dapat membantu meningkatkan kepercayaan, empati, dan ikatan dalam hubungan. Kadar oksitosin umumnya meningkat seiring dengan kasih sayang fisik.
- Endorfin: hormon ini adalah pereda nyeri alami yang diproduksi tubuh sebagai respons terhadap stres atau ketidaknyamanan. Kadarnya juga dapat meningkat ketika kita melakukan aktivitas yang menghasilkan penghargaan seperti makan, berolahraga, atau berhubungan seks.
Baca juga: Hidup Lebih Bahagia dengan Meninggalkan 10 Perilaku Ini
Lalu, bagaimana cara meningkatkan hormon bahagia ini? Berikit ulasan singkatnya.
Cara meningkatkan hormon bahagia
1. Keluar rumah
Menghabiskan waktu di luar ruangan dan berada di bawah sinar matahari adalah cara yang baik.
Menurut penelitian, paparan radiasi ultraviolet (UV) dari matahari dapat meningkatkan produksi serotonin.
Namun, perlu diketahui bahwa paparan sinar UV juga dapat meningkatkan risiko kanker kulit. Jadi, jika berada di luar ruangan dalam waktu lama, jangan lupa gunakan tabir surya.
Baca juga: Reapply Sunscreen, Haruskah Cuci Muka Dulu?
2. Olahraga
Olahraga memberikan banyak manfaat kesehatan fisik sekaligus terhadap kesehatan emosional.
Tidak hanya meningkatkan hormon endorfin, aktivitas fisik teratur juga dapat meningkatkan kadar dopamin dan serotonin, yang paa akhirnya dapat berkontribusi meningkatkan hormon bahagia.
3. Tertawa
Tertawa memang tidak akan mengobati masalah kesehatan yang sedang berlangsung.
Namun, tertawa dapat membantu meringankan perasaan cemas atau stres, serta memperbaiki suasana hati yang buruk dengan meningkatkan kadar dopamin dan endorfin.
Menonton sesuatu yang lucu dengan orang yang kita cintai bahkan dapat memicu pelepasan oksitosin.
4. Masak (atau makan) dengan orang tercinta
Secara teori, hal ini dapat meningkatkan keempat hormon bahagia.
Sebab, kenikmatan yang kita dapatkan dari menyantap makanan yang lezat dapat memicu pelepasan dopamin bersama dengan endorfin.
Berbagi makanan dengan seseorang yang kita cintai dan menjalin ikatan saat menyiapkan makanan juga dapat meningkatkan kadar oksitosin.
Baca juga: Apakah Makan Makanan yang Sama Setiap Hari Menyehatkan?
Makanan tertentu juga dapat berdampak pada kadar hormon, jadi perhatikan hal-hal berikut ini saat merencanakan makanan untuk meningkatkan hormon bahagia:
- Makanan pedas dapat memicu pelepasan endorfin
- Yogurt, kacang-kacangan, telur, daging dengan kandungan rendah lemak, dan kacang almond terkait dengan pelepasan dopamin
- Makanan tinggi triptofan berkaitan dengan peningkatan kadar serotonin
- Makanan mengandung probiotik, seperti yogurt, kimchi, dan asinan kubis dapat memengaruhi pelepasan hormon
5. Mendengarkan musik
Musik dapat meningkatkan lebih dari satu hormon bahagia.
Mendengarkan musik instrumental, terutama musik yang membuat kita merinding, dapat meningkatkan produksi dopamin dalam otak.
Bahkan cukup mendengarkan musik apapun yang kita sukai dapat membantu membuat suasana hati menjadi lebih baik. Perubahan positif dalam suasana hati ini dapat meningkatkan produksi serotonin.
Baca juga: Heavy Metal Termasuk Genre Musik Pereda Stres
Selain itu, kita mungkin juga mengalami pelepasan endorfin saat bermain musik, terutama dalam kelompok besar.
Terkini Lainnya
- 5 Tanda Haid Tidak Normal, Wajib Waspada
- Jangan Takut, Ini 3 Tips Komunikasi dengan Penderita Skizofrenia
- Anak Tunjukkan Gejala Awal Skizofrenia? Lakukan 4 Hal Ini
- Curhat Nurra Datau, Pernah Alami Kulit Terbakar akibat Sepelekan Sunscreen
- Mengasuh Anak Juga Proses Pengembangan Diri, Kenapa?
- Seberapa Sering Laki-laki Harus Cukur Rambut?
- Jangan Merasa Bersalah Ketika Harus Meninggalkan Anak Bekerja
- Cara Mengajarkan Anak untuk Menghormati Waktu "Me Time" Orangtua
- 6 Perbedaan Barbershop dan Pangkas Rambut Biasa, Sudah Tahu?
- Studi Temukan Gen Z Generasi Paling Kesepian, Ternyata Ini Sebabnya
- Para Ibu, Kenali 3 Tahap Stres pada Pengasuhan Berikut
- Kenali 2 Siklus Stres pada Ibu dan Dampaknya
- 4 Fakta Kebaya Resmi Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO, Tak Cuma Milik Indonesia
- Pentingnya Deteksi Dini Skizofrenia agar Penderitanya Bisa Hidup Mandiri
- Berburu Flash Sale Skincare bareng Jastiper dan "Beauty Enthusiast"...