Apakah Kamu Butuh Healing Trip? Cek Kriteria Berikut

JAKARTA, - Healing trip adalah perjalanan yang bertujuan untuk membantu menyembuhkan permasalahan emosional dan mental seseorang.
Umumnya, apa yang diperoleh dari peserta healing trip adalah perspektif baru dari permasalahan psikologis yang diidap dan dorongan untuk konseling dengan seorang psikolog.
Akan tetapi, apakah healing trip cocok untuk semua jenis permasalahan psikologis?
Psikolog sekaligus Ketua Lembaga M.eureka Psychology Consultant, Meity Arianty STP.,M.Psi., menuturkan bahwa healing trip bermanfaat bagi semua masalah psikologis yang dianggap mengganggu seseorang.
"Masalah psikologis yang menghambat atau menyebabkan masalah fisik, emosional, dan mental," ucap Meity yang juga berprofesi sebagai Dosen Psikologi di Universitas Gundarma kepada , Rabu (19/6/2024).
Psikolog klinis sekaligus Pendiri Cup of Stories, Fitri Jayanthi, M.Psi., menambahkan bahwa tidak semua cocok untuk perjalanan itu.
Sebab, ada permasalahan psikologis yang tergolong berat dan sebaiknya dibicarakan langsung secara pribadi dengan psikolog.
Untuk Fitri sendiri, Cup of Stories memiliki program healing trip yang pesertanya dibatasi.
"Aku membatasi untuk permasalahan yang berat, enggak mau bawa ke healing trip karena berat," kata dia kepada , Rabu.
Baca juga:
- Jalan-jalan Sejenak Bisa Jadi Cara Healing
- Apa Itu Tufting? Cara Self Healing yang Populer di Google
Sebagai contoh, salah satu tema healing trip pada Juni 2024 dari Cup of Stories adalah Stop Creating Your Own Pain (berhenti menciptakan rasa sakit sendiri).
Di sana, banyak peserta yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), adiksi atau kecanduan, dan lain sebagainya.
Kendati demikian, permasalahan itu termasuk tema umum yang masih memungkinkan pengidap menceritakannya ke khalayak.
"Permasalahan mereka mungkin dalam, tetapi yang mereka jelaskan di permukaan saja. Selanjutnya, mereka konseling pribadi denganku," ucap Fitri.
Menurut dia, permasalahan psikologis yang tergolong berat harus dihadapi secara hati-hati, tidak serta merta dibantu melalui healing trip.
Bahkan, pengidap umumnya harus konsultasi dengan psikolog masing-masing untuk mendapat pencerahan apakah healing trip kegiatan yang aman bagi mereka atau tidak.
Terkini Lainnya
- Survei: 62 Persen Orang Merasa Kesepian Meski di Tengah Keramaian
- Seperti Mahalini, Ini Alasan Banyak Orangtua Rahasiakan Wajah Bayinya
- Terapkan Sustainable Fashion, Kami Idea Manfaatkan Sisa Bahan Fesyen
- Remaja Rentan Merasa Kesepian, Ini Alasannya
- Kim Sae Ron Meninggal Dunia, Kenang 9 Gaya Ikoniknya di Film dan Drama
- Kesepian Lebih Sering Dialami Masyarakat Perkotaan, Mitos atau Fakta?
- Gelar "Fan Meeting" di Jakarta, Hwang In Youp Ungkap "Outfit" Andalannya
- Pernah Dialami Kim Sae Ron Sebelum Meninggal, Apa Itu "Culture Cancel"?
- Arti Nama Anak Mahalini dan Rizky Febian, Zairee Selina Quinlyn Kareema Febian
- Daftar Nama Bayi Seleb Indonesia yang Lahir di Tahun 2025 dan Artinya
- Ide Model Rambut Butterfly dari 5 Artis K-Pop, Ada Jennie Blackpink
- Model Rambut Butterfly dan Selebritas yang Pernah Mengenakannya
- Siapa Saja 13 Anak Elon Musk? Ini Nama dan Kisahnya
- Di Rumah Tak Selalu Bisa "Me Time"? Ini 8 Cara agar Benar-benar Santai
- Ibu dari Anak Ke-13 Elon Musk Pilih Lindungi Privasi Anaknya, Apakah Ini Langkah Tepat?