Baju "Rework" Lagi Tren, Simak 3 Tips Perawatannya
JAKARTA, - Belakangan, pakaian model "rework" tengah naik daun di kalangan anak muda.
Sebab, tampilannya lebih unik karena menggabungkan material dari sejumlah pakaian menjadi sebuah pakaian baru.
Ada pula pakaian rework yang mengombinasikan penggabungan material pakaian lain dengan gambar yang dilukis secara manual.
Baca juga: 5 Cara Bedakan Barang Ori dan KW Saat Thrifting di Pasar Baru Jakarta
Perajin pakaian rework dari Godmens.id, Dzaki, mengatakan bahwa cara mencuci baju rework tidak bisa sembarangan agar kualitas tetap terjaga.
"Memang dasarnya, kalau (ada) painting, tidak boleh pakai pemutih dan sitrun (asam sitrat) pas dicuci. Warnanya pasti luntur," ungkap dia dalam acara Sunday Space Market di MGP Space, Jakarta, Minggu (9/6/2024).
Cara mencuci pakaian rework
1. Cuci manual
Dzaki menyarankan agar pakaian rework dicuci secara manual di baskom menggunakan air biasa.
Adapun, ini untuk mengurangi potensi warna cat pada pakaian rework luntur jika terus dicuci pakai mesin cuci.
Selain itu, teknik pencucian yang digunakan oleh mesin itu sendiri menggunakan kekuatan yang lebih besar.
Baca juga: 7 Tips Thrifting di Pasar Senen, Jangan Sampai Kecewa
Sementara, kebanyakan baju rework menggunakan baju bekas. Jadi, mencuci secara manual juga untuk menjaga kualitas bahan baju.
2. Pakai deterjen cair
Ada dua jenis deterjen yang umum digunakan saat mencuci pakaian, yaitu bubuk dan cair.
Akan tetapi, Dzaki tidak menyarankan penggunaan deterjen bubuk untuk mencuci pakaian rework.
"Bubuk memang tidak ngaruh ke cat, tapi kadang menempel ke baju," ucap dia.
Baca juga: 7 Artis Hollywood yang Mengaku Gemar Thrifting dan Pakaian Bekas
Ini merupakan penyebab pakaian gampang kaku dan bau saat terkena air, misalnya guyuran air hujan.
3. Boleh dikeringkan di mesin cuci
Meski pencucian baju rework tidak disarankan pakai mesin cuci, beda halnya dengan proses pengeringan.
"Ribet juga kalau tidak pakai mesin cuci karena baju-baju rework itu jadi agak tebal dari penambahan bahan," jelas Dzaki.
Terkini Lainnya
- 5 Tanda Haid Tidak Normal, Wajib Waspada
- Jangan Takut, Ini 3 Tips Komunikasi dengan Penderita Skizofrenia
- Anak Tunjukkan Gejala Awal Skizofrenia? Lakukan 4 Hal Ini
- Curhat Nurra Datau, Pernah Alami Kulit Terbakar akibat Sepelekan Sunscreen
- Mengasuh Anak Juga Proses Pengembangan Diri, Kenapa?
- Seberapa Sering Laki-laki Harus Cukur Rambut?
- Jangan Merasa Bersalah Ketika Harus Meninggalkan Anak Bekerja
- Cara Mengajarkan Anak untuk Menghormati Waktu "Me Time" Orangtua
- 6 Perbedaan Barbershop dan Pangkas Rambut Biasa, Sudah Tahu?
- Studi Temukan Gen Z Generasi Paling Kesepian, Ternyata Ini Sebabnya
- Para Ibu, Kenali 3 Tahap Stres pada Pengasuhan Berikut
- Kenali 2 Siklus Stres pada Ibu dan Dampaknya
- 4 Fakta Kebaya Resmi Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO, Tak Cuma Milik Indonesia
- Pentingnya Deteksi Dini Skizofrenia agar Penderitanya Bisa Hidup Mandiri
- Berburu Flash Sale Skincare bareng Jastiper dan "Beauty Enthusiast"...