Jangan Lakukan Hal-hal Ini Saat Bangun Tidur

- Kualitas tidur ternyata juga dipengaruhi oleh bagaimana kita memulai hari pada pagi hari.
Hal ini karena ritme sirkadian atau jam biologis di tubuh kita yang secara alami mengatur waktu bangun dan tidur, selama 24 jam. Ritme sirkadian sangat dipengaruhi oleh paparan cahaya.
"Oleh karena itu, perilaku pada pagi hari memperkuat ritme sirkadian, yang mendorong rasa untuk terjaga sepanjang hari dan mengantuk pada malam hari, " ujar psikiater tersertifikasi badan dan spesialis pengobatan tidur, Dr Chester Wu, seperti Huff Post.
Baca juga:
- Tidur 7-9 Jam Per Malam Bisa Tingkatkan Kesehatan Otak, Benarkah?
- Apa Itu Pink Noise dan Bagaimana Bisa Membantu Kita Tidur?
Sebaliknya, pola tidur yang tidak teratur, paparan cahaya malam yang berlebihan, dan gaya hidup yang kurang gerak dapat mengganggu ritme dan keseimbangan tekanan tidur, yang menyebabkan masalah tidur.
Ada beberapa kebiasaan spesifik pada pagi hari yang oleh para ahli dianjurkan untuk dihindari saat bangun tidur. Berikut ulasannya.
Hindari kebiasaan ini saat bangun tidur
Para dokter tidur menganjurkan untuk tidak main ponsel saat bangun tidur. Kebiasaan ini berpotensi membuat kita lebih malas untuk bangkit dari tempat tidur dan memulai hari.
Ahli saraf dan ahli tidur, Chelsie Rohrscheib mengatakan dirinya juga tidak pernah melakukan kebiasaan tersebut.
"Ini berarti ketika saya bangun, saya segera turun dari tempat tidur dan melakukan kegiatan lain (selain di kamar tidur)."
"Hal ini membantu menjaga asosiasi otak saya bahwa kamar tidur hanyalah tempat untuk beristirahat, yang mendorong tidur berkualitas," kata dia.
Baca juga:
- Arti Posisi Tidur Terhadap Hubunganmu dengan Pasangan
- Ada Lomba Tidur di Korsel, Pesertanya Capai Ratusan Orang
Sementara itu, ahli saraf dan ahli kesehatan tidur, Dr Chris Winter mengatakan, penting untuk kita mendapatkan cahaya ketika bangun tidur.
"Cahaya secara efektif mematikan produksi melatonin di otak dan memberi tahu tubuh Anda bahwa hari telah dimulai," ujarnya.
Selain itu, dianjurkan untuk tidak kembali tidur lagi ketika sudah terbangun. Alasannya adalah memastikan ritme sirkadian tidak terganggu.
Pola tidur yang kacau dapat menyebabkan kesulitan berkonsentrasi, kelelahan, mudah terganggu, dan sakit kepala.
Sekalipun ketika dilakukan sesekali tidak akan berdampak pada kualitas tidur secara keseluruhan, namun hal ini dapat memengaruhi kemampuan kita untuk tidur pada malam hari.
"Mempertahankan jadwal tidur yang konsisten, di mana kita bangun dan tidur pada waktu yang sama" ungkap dokter dengan sertifikasi dewan dokter di bidang penyakit dalam, paru, perawatan kritis, dan pengobatan tidur, Raj Dasgupta.
Terkini Lainnya
- Gaya Cristiano Ronaldo Saat Naik Pesawat, Termasuk Saat ke Kupang?
- Mimpi Buang Air Besar, Tanda Keberuntungan atau Petaka?
- Apakah Tes MBTI Akurat? Ini Kata Ahli dan Deskripsinya
- Gaya Ikonik Mendiang Kim Sae-ron dan Won Bin dalam "The Man from Nowhere"
- Ronaldo ke Kupang Diajak Aktris Cote de Pablo, Siapa Dia?
- Zodiak Taurus Februari 2025: Karier Bersinar, Keuangan Harus Dikontrol
- 6 Cara Kabur dari Rutinitas Tanpa Harus Bepergian Jauh
- Bulking Saat Puasa, Aman atau Tidak?
- Survei: 62 Persen Orang Merasa Kesepian Meski di Tengah Keramaian
- Seperti Mahalini, Ini Alasan Banyak Orangtua Rahasiakan Wajah Bayinya
- Terapkan Sustainable Fashion, Kami Idea Manfaatkan Sisa Bahan Fesyen
- Remaja Rentan Merasa Kesepian, Ini Alasannya
- Kim Sae Ron Meninggal Dunia, Kenang 9 Gaya Ikoniknya di Film dan Drama
- Kesepian Lebih Sering Dialami Masyarakat Perkotaan, Mitos atau Fakta?
- Gelar "Fan Meeting" di Jakarta, Hwang In Youp Ungkap "Outfit" Andalannya