luxdomini.net

Nike Bakal Kurangi Produksi Air Force 1, Kenapa?

Nike akan memproduksi lebih sedikit Air Force 1 untuk memberi kesempatan desain lain berkembang.
Lihat Foto

 - Merek perlengkapan olahraga global, Nike berencana mengurangi produksi Air Force 1 pada masa mendatang.

Hal ini ternyata dimaksudkan untuk melindungi status sepatu ikonis tersebut dan membuka jalan bagi desain sepatu-sepatu baru.

"Kami mengelola beberapa waralaba gaya hidup terbesar kami dan beberapa waralaba kinerja kami untuk memberi ruang bagi hal-hal baru," kata CFO Nike, Matt Friend dalam sesi earning call kuartal ketiga Kamis (28/3/2024), seperti dilansir dari Complex.

Baca juga:

Meski berencana mengurangi produksinya, Nike tidak berencana membuat sneakers populer ini menjadi langka tetapi lebih mengelola jumlah sepatu dijual.

Adapun Air Force 1 pertama kali dirilis pada 1982 dan menjadi produk retro populer Nike selama beberapa dekade. 

Di balik popularitasnya, ternyata Air Force 1 yang menyumbang jutaan dollar AS untuk pendapatan tahunan Nike menjadi salah satu kesulitan perusahaan.

Pasalnya, model sneakers ini klasik, tetapi juga kuno.

Padahal, Nike dalam berbagai kesempatan mengungkapkan bahwa mereka cukup percaya diri dengan inovasinya. Belum lama ini, mereka mendapatkan kritik karena dianggap terlalu bergantung pada pengulangan sepatu lama dan minimnya produk baru yang menarik.

"Kami telah kehilangan beberapa produk baru dalam skala besar dalam portofolio kami selama beberapa musim terakhir," aku Friend.

Kendati demikian, ia mengeklaim bahwa desain-desain terbaru Nike telah mendapatkan respons positif dari para konsumen, sehingga mereka lebih termotivasi untuk lebih cepat menjalankan rencana barunya dalam mengurangi produksi produk seperti Air Force 1.

Baca juga:

Friend mengatakan bahwa manajemen pasokan akan lebih banyak terjadi pada bisnis digital Nike yang langsung ke konsumen, di mana terdapat tingkat aktivitas promosi yang tinggi.

Ia menegaskan, keputusan ini tidak dibuat karena adanya penurunan popularitas gaya-gaya tersebut secara umum.

"Kami bisa menjual lebih banyak produk ini jika kami mau, tetapi kami rasa itu bukan hal yang tepat untuk dilakukan dari sudut pandang merek," kata Friend.

"Dan kami tahu ingin mengelola waralaba ini untuk kesehatan (bisnis) jangka panjang," sambungnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat