9 Tanda Kamu Perlu Puasa Media Sosial
- Bayangkan ketika kamu merasa bahagia dan puas, berpikir hidup berjalan baik, lalu kamu membuka media sosial dan mulai melihat-lihat. Di sana ada postingan teman yang karirnya cemerlang, kenalan lain memiliki mobil baru yang keren, serta lainnya memamerkan rumahnya yang asri. Ada juga yang pamer liburannya yang menakjubkan.
Dan tiba-tiba kamu merasa kecil, tidak seberapa hebat, gusar, dan belum mencapai apapun dalam hidup. Pernahkah hal ini kamu alami?
Jika media sosial telah menjadi roller coaster emosional yang penuh dengan perbandingan, perfeksionisme, dan opini yang membuatmu kesal dan sebal, mungkin ini saatnya untuk istirahat. Tapi bagaimana kita bisa keluar dari kebiasaan ini?
Baca juga: Pentingnya Detoks Media Sosial
9 tanda bahwa kamu perlu istirahat dari media sosial
Jika kamu sering berpikir, Wah, kemana perginya waktu? kamu mungkin terlalu banyak menghabiskan waktu online. “Ini bukan tentang jumlah waktu yang kamu habiskan di media sosial, melainkan dampak negatifnya,” kata Psikolog Adam Borland, PsyD, dikutip Best Life.
Berikut beberapa tanda bahwa mungkin ini saatnya untuk puasa dari media sosial:
1. Kamu secara otomatis selalu memeriksa media sosial.
“Tindakanmu seolah autopilot, di mana jari-jari punya pikirannya sendiri,” Dr. Borland mengilustrasikan. Jika kamu cenderung mengakses media sosial tanpa menyadarinya, kemungkinan besar kamu sudah ketagihan.
2. Kamu selalu online.
Sebuah penelitian menemukan bahwa orang-orang rata-rata berinteraksi dengan smartphone mereka sebanyak 2.617 kali sehari! Jika kamu termasuk yang memiliki kebiasaan ini bahkan lebih, cobalah mempertimbangkan menguranginya.
3. Kamu tidak bisa berhenti membandingkan.
Kita tahu media sosial adalah tempat orang-orang pamer, namun sangat mudah untuk mulai merasa buruk tentang diri sendiri, bahkan ketika tahu bahwa yang dipamerkan orang-orang tidak selalu seindah aslinya.
“Ketika kamu membandingkan dirimu secara negatif dengan apa yang kamu lihat di internet, kamu bisa mulai merasa bahwa hidupmu sendiri kurang sukses,” catat Dr. Borland.
4. Kamu memiliki FOMO.
Media sosial bisa menimbulkan rasa takut ketinggalan alias FOMO (Fear of missing out), membuatmu merasa semua orang melakukan sesuatu yang keren dan menarik kecuali kamu. “Orang sering mengatakan bahwa mereka ketinggalan banyak hal setelah melihat media sosial,” kata Dr. Borland.
Baca juga: Bagaimana Media Sosial Bisa Berdampak Buruk pada Anak?
5. Kamu merasa tidak aman.
Semua FOMO dapat membuat kita merasa tidak cukup baik dan insecure. “Rasa ini mengingatkan pada pengalaman masa kecil seperti saat kamu tidak diundang ke pesta ulang tahun teman,” lanjutnya. “Hal ini benar-benar dapat menimbulkan perasaan tidak aman yang dalam.”
6. Kamu kesal dengan semua yang kamu lihat di medsos.
Awalnya orang melihat mendia sosial untuk terhubung dengan teman atau sebagai hiburan. Namun banyak juga yang justru menjadi sedih saat melihat medsos. Jika media sosial membuatmu gusar dan sedih, inilah saatnya untuk keluar.
7. Kamu merasa terisolasi dari kehidupan nyata.
Meski namanya media sosial, tapi justru bisa membuat kita merasa lebih sendirian. “Bukannya ngobrol dan minum kopi bersama teman, kamu malah berkomunikasi melalui DM,” kata Dr. Borland. “Ketika kamu tidak memiliki hubungan langsung dengan manusia, kamu bisa mulai merasa terisolasi.”
8. Hidupmu tidak terasa otentik.
Pernahkah kamu merasa tidak dapat menikmati apa yang kamu lakukan tanpa mempostingnya terlebih dahulu? Mungkin kamu terus-menerus memotret makanan sebelum makan atau selalu memposting semua hal yang terjadi atau kamu temui. “Kebiasaan ini membuat kita lupa menikmati hidup,” kata Dr. Borland.
9. Dan akhirnya… media sosial tidak menyenangkan lagi.
Tanda menyeluruh ini mencakup semua tanda lainnya. Apakah media sosial membuat kamu bahagia atau malah menjadikanmu minder? Jika ini yang terjadi, inilah waktunya untuk puasa medsos.
Baca juga: 3 Prinsip Penggunaan Media Sosial agar Bebas Stres dan Lebih Bahagia
Terkini Lainnya
- Cegah Dampak Tontonan Video Shorts pada Anak, Ini yang Harus Dilakukan Orangtua
- Kebiasaan Nonton Video Pendek Bisa Membuat Akademik Anak Menurun, Orangtua Harus Tahu
- Satu Sepatu untuk Beragam Kegiatan Termasuk Olahraga, Apakah Bisa?
- Mengapa Susu Tidak Bisa Digantikan Protein Nabati?
- Winky Wiryawan Andalkan Sneakers untuk Beraktivitas, Termasuk Saat "Nge-DJ"
- Berkaca dari Nikita Mirzani-Lolly, Ini 4 Cara Mengatasi Konflik Keluarga
- Nonton Video Pendek Bahaya buat Anak? Ini Batas Usia Penggunaannya
- Viral Soal Video Pendek di Medsos Bahaya buat Anak, Apa Dampaknya?
- Song Hye Kyo Beberkan Rutinitasnya untuk Jaga Kesehatan Mental
- Tak Harus Nasi, Apa Alternatif Karbohidrat di Makan Bergizi Gratis?
- 6 Jenis Diet untuk Otak yang Lebih Sehat
- Bekal Anak Harus Dikonsumsi Maksimal 2 Jam Setelah Matang, Ini Alasannya
- 3 Hal yang Harus Dipahami Orangtua Saat Mendidik Anak Perempuan Remaja
- Panduan Diet Terbaik 2025 untuk Tubuh Sehat dan Hidup Berkelanjutan
- 4 Cara Berkomunikasi dengan Anak Perempuan Remaja, Orangtua Harus Tahu