Mengapa Stres Bisa Memicu Eksim?
- Stres dapat membuat kita tegang, cemas, sedih, atau tidak bersemangat. Namun tahukah kamu bahwa stres juga bisa meninggalkan bekas di siku, pergelangan kaki, bahu, dan area tubuh lainnya?
Ya, stres dapat memicu eksim yang membuat kulit kering, teriritasi, dan sangat gatal. Bila kondisinya parah, bisa jadi luka eksim akan meninggalkan bekas.
Bagaimana stres menyebabkan timbulnya eksim yang mengganggu ini? Dan yang lebih penting, bisakah hal ini dihentikan?
Hubungan antara stres dan eksim
Bayangkan bagaimana tubuh bereaksi selama masa-masa stres. Detak jantung melonjak, pernapasan menjadi lebih dalam, dan pikiran tidak bisa fokus.
Respons alami ini dipicu oleh lonjakan hormon, termasuk kortisol (alias hormon stres). Banjir kortisol ini bisa mencapai dan mempengaruhi kulit, serta hampir setiap organ di tubuh kita.
Stres juga menyebabkan tubuh melepaskan histamin, zat kimia dalam sistem kekebalan tubuh yang umumnya berhubungan dengan reaksi alergi. Rasa gatal yang ditimbulkan oleh histamin dapat memicu eksim.
Selain itu, peningkatan produksi imunoglobulin E (IgE) sebagai respons terhadap stres dapat menambah rasa gatal. (Ini adalah antibodi yang sama yang dilepaskan ketika kita mengalami reaksi alergi.)
Baca juga: Eksim dan Stres, Apa Kaitannya?
Intinya? “Stres memicu serangkaian reaksi yang dapat mempengaruhi kulit kita,” kata dokter kulit Gowri Kabbur, MD. “Jadi, ketika kita stres secara internal, hal itu bisa bermanifestasi di kulit kita secara eksternal sebagai eksim. Ini adalah tanda nyata dari respons stres di tubuh kita.”
Bagaimana stres mempengaruhi kulit kita
Kulit berfungsi sebagai garis pertahanan antara tubuh bagian dalam denga bakteri serta kuman di dunia luar. Penghalang epidermal ini memiliki mikrobioma kompleks dengan minyak dan kelembapan yang menjaga kesehatan kulit.
Stres dapat merusak mikrobioma dan keseimbangannya. Ingat kortisol yang mengalir di tubuh saat kita stres? Hormon tersebut mengubah produksi minyak kulit sehingga dapat membuat kulit kering dan teriritasi.
Gejala eksim meliputi:
- Kulit kering, bersisik atau berkerak.
- Rasa gatal.
- Ruam, benjolan dan bengkak.
- Bercak kulit yang tebal dan kasar.
“Semakin stres seseorang, ruam eksim cenderung semakin parah,” kata spesialis kedokteran keluarga Saadia Hussain, MD. “Ada hubungannya di sana.”
Apakah beberapa orang lebih rentan terhadap eksim akibat stres?
Jika kamu menderita eksim dan sering kambuh, stres mungkin akan lebih mudah memicu kemunculannya kembali. Namun stres yang tinggi dapat menyebabkan eksim pada mereka yang belum pernah mengalami kondisi tersebut.
“Jika ada pemicu stres yang besar, hal ini dapat menyebabkan respons eksim pada siapa pun,” catat Dr. Kabbur.
Baca juga: Penderita Eksim Berisiko Alami Kecemasan dan Depresi
Eksim dan kesehatan emosional kita
Ada hubungan yang pasti antara eksim dan kondisi kesehatan mental dan emosional. Faktanya, penelitian melaporkan bahwa lebih dari 30% penderita eksim juga didiagnosis menderita kecemasan atau depresi.
Terkini Lainnya
- Berhasil Turun Berat Badan 16 Kg dalam Setahun, Ini 7 Tips Diet ala Hasan
- Berhasil Menurunkan Berat 16 Kg dalam Setahun, Ini Tantangan yang Dihadapi Hasan
- Tips Menjaga Kesehatan Kulit ala Marsha Timothy, Skincare Saja Tak Cukup
- Cerita Diet Hasan, Berhasil Turun Berat Badan 16 Kg dengan Metode Diet SMART
- Tak Hanya pada Kulit, Tanda Penuaan Juga Dialami Bagian Tubuh Lainnya
- Jangan Sekadar Ikut Tren, Pilih Perawatan Kulit Sesuai Kebutuhan agar Tepat Sasaran
- Tips Cari Perabotan Bebas Zat BPA, Penting untuk Kesehatan Keluarga
- 15 Tanda Pacar Selingkuh Saat LDR, Sering Tak Disadari
- Awas Perabotan Mengandung Zat BPA, Ini Bahayanya bagi Perkembangan Anak
- 8 Sifat Virgo dalam Percintaan, Kritis tapi Penyayang
- 9 Cara agar LDR Tetap Langgeng, Cowok Wajib Tahu
- Ibu Hamil Jangan Sering Pakai Perabotan Plastik, Ini Alasannya
- Marsha Timothy: Tak Ada Kata Terlambat untuk Merawat Kulit
- 3 Tips Intermittent Fasting ala Adrian Maulana, Mulai Secara Bertahap
- "Separate Issue" dalam Film "Finding Nemo"