Mengenal Aroma Oud yang Sedang Tren di Dunia Parfum
- Kamu pasti pernah mencium aroma eksotis yang berasal dari parfum orang-orang di sekitarmu. Coba tebak, aroma apa yang paling kerap tercium saat ini? Ya, aroma yang sedang populer adalah wangi oud, atau agarwood, alias gaharu.
Dikenal sebagai “aroma pohon dari surga”, oud sejauh ini merupakan salah satu bahan wewangian mentah termahal di dunia.
Kepopuleran oud beberapa tahun belakangan, diakui oleh Veronica Kartadinata, Marketing & Operation General Manager of PT Aroma Abadi, yang memegang banyak brand parfum internasional di Indonesia.
"Saat ini yang sedang populer itu wangi oud dan amber ya, banyak sekali brand yang mengeluarkan produk dengan aroma oud,"ujarnya saat ditemui dalam acara soft launching butik Dolce & Gabbana di Senayan City, Jumat (19/1/2024).
Wangi gaharu bisa didapatkan dengan membakar kayunya, atau mengekstraknya menjadi minyak atsiri untuk dijadikan campuran parfum.
Minyak atsiri ini diekstraksi dari inti kayu pohon gaharu yang terinfeksi jamur, yang terutama ditemukan di hutan-hutan di Asia Tenggara, India, dan Bangladesh. Hanya kayu yang terkena serangan jamur yang menghasilkan sejenis resin wangi, yang sebenarnya berfungsi untuk melindungi pohonnya.
Dipercaya bahwa dari setiap sepuluh pohon di alam liar, hanya satu yang inti kayunya akan terinfeksi jamur. Karenanya kayu gaharu yang wangi tergolong sebagai barang langka.
Para pembuat parfum mencari pohon-pohon tua ini karena kekayaan aroma resinnya yang luar biasa. Sayangnya, banyak dari pohon-pohon tua ini kini dianggap spesies terancam.
Harga minyak atsiri gaharu
Gaharu dihargai sangat tinggi, ada yang menyebutnya Rp 1,5 miliar per kilogram, diperkirakan satu setengah kali lipat nilai emas. Karena alasan ini, minyak gaharu kadang-kadang disebut sebagai “emas cair”.
Harga ini makin mahal jika kita membelinya sedikit saja. Pengecer sering kali menjual botol berisi 3 gram seharga Rp 4,5 juta atau lebih.
Karenanya situs wewangian populer Fragrantica menyatakan bahwa sebagian besar parfum dengan aroma gaharu menggunakan oud sintetis karena harga aslinya yang terlalu mahal. Apalagi bahan sintetis memiliki aroma yang serupa.
Baca juga: 5 Fakta soal Gaharu, Kayu Termahal di Dunia
Wangi oud sendiri terdiri dari banyak aspek yang beragam. Ada aroma tajam, musky, sweet, sekaligus mewah, serta hangat dan smoky dengan semburat wangi kayu basah.
Keharuman oud yang kompleks ini dianggap anugerah alam yang berharga, langka, dan menawan, yang bila dicampur dengan minyak esensial lainnya akan menciptakan wewangian yang penuh kemewahan, keagungan, dan kehangatan.
Sejarah oud sebagai wewangian
Penggunaan gaharu sebagai wewangian sudah dilakukan sejak jaman dulu terbukti dari tulisan-tulisan dalam kitab suci berbagai budaya kuno. Orang-orang di timur tengah memiliki tradisi membakar gaharu untuk menghasilkan asap wangi yang masih berlanjut hingga saat ini.
Beberapa literatur kuno menyebutkan bahwa kayu gaharu adalah salah satu benda khas yang ditemukan di surga. Dalam tradisi Ibrani, oud dianggap sebagai suatu bentuk dupa, dan Raja Salomo digambarkan “muncul dari padang gurun seperti kepulan asap, dengan keharuman mur dan dupa.”
Terkini Lainnya
- Ramai di Kalangan Muda, Apa itu Friends with Benefit?
- Alchemist Gandeng 3 Perfumer Dunia Ciptakan Koleksi Les Classiques
- Tips Atasi Hasrat Seksual agar Tidak Terjerumus Pergaulan Bebas
- Nikah Muda Bukan Solusi Menghindari Pergaulan Bebas, Orangtua Harus Tahu
- Cerita Miss Universe Indonesia 2024 Clara Shafira, Alami Bullying di Masa Sekolah
- Sebelum Melangkah Lebih Jauh, Pahami Dulu Tujuan Menikah
- Sudah Siap Mental, Bolehkah Nikah Muda?
- Alyssa Daguisé Sebut Brand DNA Jadi Kunci Merek Fesyen Lokal Eksis di Global
- Putri Marino Ungkap Makna Fesyen bagi Dirinya
- 4 Penyebab Munculnya Kerutan Kulit Wajah di Usia Muda
- Kisah Jenama Fashion Indonesia Masuk Pasar Internasional di Paris
- Dampak Buruk Nikah Muda, Termasuk Bisa Berakibat Gangguan Mental
- Prilly Luncurkan Koleksi Perhiasan, Simak 3 Tips Padu Padan Berikut
- Hue Luncurkan Lensa Kontak Sekali Pakai
- Laura Basuki Sebut Konsistensi Jadi Kunci Industri Fesyen Indonesia Bersaing secara Global