Cara Atasi Konflik akibat Perbedaan Love Language
- Konsep love language (bahasa cinta) berasal dari buku tahun 1992 berjudul The Five Love Languages: How to Express Heartfelt Commitment to Your Mate karya Gary Chapman, PhD.
Dilansir dari Cosmopolitan, Rabu (24/1/2024), sebagian besar orang "bicara" satu dari lima love languages yang ada yakni words of affirmation (kata-kata penegasan), acts of service (pelayanan), quality time (waktu berkualitasi), physical touch (sentuhan fisik), dan giving/receiving gifts (memberi/menerima hadiah).
Baca juga: 50 Kata-kata Motivasi Cinta, Ada yang Sedih dan Bermakna
Bermakna cara seseorang mengekspresikan kasihnya kepada orang lain, love language tidak hanya berlaku pada pasangan, tapi juga orangtua dan sahabat.
Menurut Psikolog Klinis dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia (UI), Irma Gustiana, love language yang berbeda dalam hubungan dapat menyebabkan konflik, bahkan berakhirnya hubungan.
"Tentu bisa menjadi seakan tidak nyambung dan menimbulkan masalah bila cara dua orang mengekspresikan cintanya berbeda," tutur Irma, dikutip dari Antara, Rabu (24/1/2024).
Baca juga:
- Bagaimana Cara Mencegah Erotomania? Delusi Cinta yang Tak Nyata
- Jatuh Cinta Bisa Bikin Jerawatan, Benarkah?
Observasi dan komunikasi
Adapun konflik akibat perbedaan love language akan selalu ada, tapi setiap individu bisa mencoba untuk saling memahami.
"Lakukanlah observasi pada dia, meski tidak diungkapkan, amati apa yang dia sukai, akan terlihat dari ekspresinya, bagaimana cara dia menunjukkan kasih sayangnya kepada kita," ucap Irma.
Jika sudah saling memahami keinginan masing-masing, tahap selanjutnya adalah komunikasi yang efektif dan baik. Hal tersebut menjadi kunci dari segala hubungan.
"Walaupun berbeda caranya, yang penting tujuannya sama agar hubungan harmonis, jangan egois hanya mau dimengerti tapi tidak mau mengerti orang lain," katanya.
Ia memberi contoh, dirinya memiliki love language berupa physical touch sehingga ia akan meminta sang suami dan anak untuk memeluknya secara terang-terangan.
"Dengan berpelukan saya akan merasa dicintai, juga tenang, ya sampaikan saja apa yang kita mau, tidak perlu memperumit keadaan," ujar Irma.
Baca juga:
Terkini Lainnya
- Alex Consani, Transgender Pertama yang Raih Model of the Year
- Mengapa Hair Oil Membuat Rambut Mudah Lepek?
- Cara Mendetoks Kulit Kepala dengan Hair Oil
- Jangan Anggap Sepele, Kulit Kepala juga Butuh Detoks Kulit Mati
- Merek Parfum Lokal hingga Aromaterapi Ramaikan Local Joy Vol 4
- Lagi, Frank & co Raih Gelar "Brand of the Year" 2024-2025 di London
- Kulit Remaja Berjerawat, Kapan Harus ke Dokter?
- Berkaca dari Kasus Remaja Bunuh Ayah dan Nenek, Apa Stres Belajar Bisa Timbulkan Perilaku Agresif?
- 7 Kebiasaan yang Berisiko Sebabkan Jerawat pada Remaja
- Mengenal Skizofrenia, Penyakit Mental yang Sebabkan Halusinasi dan Delusi
- Mengintip Desain Jam Tangan Eksklusif Seiko 5 Sports Indonesia Harimau Sumatera
- Cantiknya Ribka Sugiarto dalam Balutan Ball Gown di Resepsi Pernikahannya
- Gaya Resepsi Ribka Sugiarto dan Rian Ardianto, Mewah dan Modern
- Seiko Indonesia Luncurkan Jam Tangan Terinspirasi dari Harimau Sumatera
- Cara Marcelino Lefrandt Memelihara Tubuh jika Tak Sempat Olahraga