Mengatasi Ketombe dengan Cuka Apel, Benarkah Efektif?
- Ketombe dapat ditandai dengan kondisi rambut yang terdapat serpihan putih, sensasi kulit kering dan gatal di kulit kepala.
Beberapa orang mungkin mencari solusi alami untuk mengatasi ketombe, salah satu yang cukup populer adalah cuka apel.
Dengan profil nutrisi serta kandungan yang bersifat antimikroba dan antijamur, cuka apel dianggap efektif digunakan sebagai pengobatan alami untuk masalah ketombe, benarkah demikian?
Baca juga: Benarkah Cuka Apel Bisa Bantu Atasi Disfungsi Ereksi?
Manfaat cuka apel untuk atasi ketombe
Cuka apel terbuat dari sari apel melalui proses fermentasi. Beberapa kandungannya dianggap dapat meringankan rasa gatal akibat ketombe dengan menyeimbangkan pH alami di kulit kepala.
Tidak sedikit pula yang mengira, kandungan cuka apel yang bersifat anti-jamur itu dianggap bisa mencegah pertumbuhan jamur Malassezia, penyebab ketombe muncul.
Meski belum ada penelitian lebih lanjut untuk membuktikan khasiatnya, namun sejumlah penelitian terpisah sempat mengurai kandungan cuka apel yang mungkin bermanfaat dalam mengatasi ketombe.
Menyeimbangkan pH kulit kepala
Khasiat cuka apel dalam membantu menyeimbangkan pH kulit kepala rupanya sudah didukung melalui studi ilmiah. pH atau tingkat keasaman kulit kepala yang ideal berkisar di angka 5,5, sementara air memiliki pH netral 7,0, sedangkan zat yang memiliki nilai pH lebih tinggi disebut basa.
Banyak sampo komersial saat ini yang diberi label sebagai sampo antiketombe yang faktanya memiliki tingkat pH lebih tinggi dari 5,5.
Padahal, sampo atau sabun yang bersifat basa dapat berpotensi mengiritasi kulit dan kulit kepala, sehingga bisa menyebabkan kemerahan, gatal dan mengelupas.
Ada pula faktor lain yang dapat memengaruhi tingkat pH di kulit kepala, seperti:
- Sebum berlebihan
- Keringat
- Polusi udara
- Produk antibakteri
- Paparan sinar matahari berlebihan
- Deterjen
Di sisi lainnya, cuka apel mengandung senyawa asetat, yang berpotensi menurunkan tingkat pH kulit kepala, sehingga dinilai ampuh mengurangi gejala ketombe.
Manfaat itu pun sudah terbukti secara ilmiah dan menunjukkan fakta, efek dari cuka apel pada kulit memang cukup efektif menyeimbangkan pH kulit.
Menghambat pertumbuhan jamur
Tidak sedikit penelitian ilmiah yang berfokus pada mikrobioma, yaitu materi genetik dari mikroba yang ada di tubuh manusia.
Pada studi di tahun 2018, para peneliti sempat membandingkan mikrobioma kulit kepala pada 140 orang dewasa tanpa masalah ketombe.
Individu dengan masalah ketombe memiliki jumlah bakteri Staphylococcus epidermis dan spesies jamur Malassezia.
Sedangkan pada penelitian lanjutan di tahun 2019 menunjukkan, cuka apel yang tidak diencerkan memiliki aktivitas mikrobioma kuat, namun para ahli menemukan sedikit aktivitas antijamur pada konsentrasi yang lebih rendah.
Temuan itu pun menyimpulkan, meski pun ada manfaat dalam menghambat pertumbuhan jamur, tetapi cuka apel yang dilarutkan mungkin kurang efektif khasiatnya.
Baca juga: Perbedaan Ketombe dan Kulit Kepala Kering, Sekaligus Cara Mengatasinya
Terkini Lainnya
- Pengalaman Warganet Antre Beli Labubu, Ada yang hingga 17 Jam
- Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan Untuk Mengobati Eksim?
- Cara Menghilangkan Double Chin secara Alami
- 3 Faktor Penyebab Eksim, Salah Satunya Perubahan Cuaca
- Mengapa Labubu Viral dan Banyak Dicari?
- Main Game Online dan Media Sosial Bikin Anak Suka Bicara Kasar
- Bersinar, Intip Tampilan Jennifer Aniston di Emmy Awards 2024
- Ketahui, Alasan Kulit Pengidap Eksim Lebih Kering
- Tampilan Elegan Anna Sawai, Aktris Pertama Asia yang Raih Emmy Awards
- Potret Para Selebritas di Karpet Merah Emmy Awards 2024
- 4 Tips Bergaya ala Rockstar, Jangan Lupa Sepatu Boots
- Apakah Gangguan Kesehatan Mental Bisa Menurun dalam Keluarga?
- Awas, Desakan untuk Menikah Bisa Picu Gangguan Kesehatan Mental
- Inspirasi Padu Padan Busana ala Musim Gugur dari Marks & Spencer
- Saat Eksim Menyebabkan Depresi, Mana yang Harus Diobati Lebih Dulu?