5 Tips Mengelola Kecemasan untuk Gen Z
- Generasi Z tumbuh di tengah kemajuan teknologi yang begitu pesat, penggunaan media sosial serta gagdet yang tak terbatas.
Dr Alisha Lalljee, konsultan psikolog yang berbasis di Mumbai, India mengatakan, beberapa faktor itulah yang berkontribusi dalam memberi tekanan, menciptakan ekspektasi yang tidak realistis hingga memicunya lebih mudah merasakan stres, kelelahan dan kecemasan.
"Mereka seolah tidak punya cara tentang menjalani kehidupan tanpa internet, smartphone atau media sosial."
"Terus terkoneksi dengan hal itu bisa membuat mereka kewalahan, kelelahan mental dan berdampak negatif pada kesejahteraan psikologisnya," kata Dr Lalljee seperti dikutip Hindustan Times.
Meski rasa cemas merupakan hal yang normal, tapi setiap individu perlu memahami cara mengelolanya dengan baik agar tidak berdampak buruk bagi kesehatan mental.
Baca juga: Variasi Tenun yang Sedang Disukai Generasi Z
Tips Gen Z mengelola kecemasan
Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan untuk lebih menyadari dan mengelola kecemasan yang dapat berujung pada gangguan kesejahteraan mental para Gen Z.
1. Menciptakan koneksi bermakna
Para generasi muda perlu meluangkan waktu untuk membangun sistem pendukung yang kuat untuk lebih terhubung dengan teman, keluarga atau individu dengan visi atau minat yang sama dalam realitas kehidupan nyata (bukan maya).
Ini dapat menjadi bagian dari komunitas untuk menciptakan rasa identitas dan membantu mereka merasa aman dan didukung.
2. Terhubung dengan diri sendiri
Belajar terkoneksi dengan diri sendiri dan perasaan yang dialami dapat membuat kecemasan yang kita alami berkurang.
Cobalah untuk berlatih meditasi atau meningkatkan kesadaran melalui metode yang lain.
"Meditasi dan latihan pernapasan terbukti dapat membantu mengembangkan kesehatan mental," papar Suruchi Shah, seorang life coach dan konselor psikologi yang berbasis di India.
Baca juga: Jadi Orangtua, Gen Z Khawatir jika Anak Pegang Gadget
Terkini Lainnya
- Memulai Kembali Karier Setelah Jadi Ibu, Simak Tipsnya
- 2 Hal Penting Sebelum Tanam Benang di Klinik
- Selain Keluarga, Dukungan Komunitas Juga Penting bagi Para Ibu
- Pentingnya Kehadiran Pasangan untuk Menguatkan Peran Ibu dalam Keluarga
- Burgundy dan Coklat Tua, Prediksi Tren Warna Busana Lebaran 2025
- Prediksi Tren Fesyen jelang Lebaran 2025, Sarimbit Kian Populer
- Mocha Mousse Jadi Warna Pantone 2025
- Anak Pengidap Skizofrenia, Apakah Dapat Hidup Normal dalam Masyarakat?
- Orangtua Harus Tahu, Ini 4 Ciri-ciri Skizofrenia pada Anak
- 6 Dampak Buruk Media Sosial bagi Anak, Perubahan Perilaku hingga Pornografi
- Hati-hati, Media Sosial Bisa Merusak Percaya Diri Anak
- Setelah Berolahraga di Gym, Bagaimana Cara Recovery yang Benar?
- Alami Cedera Saat Syuting, Marcelino Lefrandt Pulihkan Diri dengan Olahraga
- Gemar Bertualang, Hamish Daud Punya Kriteria Jam Tangan Ideal
- Menang Model of the Year, Ini 5 Fakta tentang Alex Consani