Tips Olahraga Sehat bagi Penderita Tekanan Darah Rendah
- Olahraga dapat menjadi bagian dari gaya hidup sehat untuk mengelola tekanan darah.
Jika dilakukan secara rutin, konsistensi olahraga dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh hingga merangsang jantung agar bekerja lebih efisien.
Namun, bagaimana dengan penderita darah rendah? Seringkali mereka merasa kesulitan untuk menjalani aktivitas fisik karena gejalanya dapat muncul saat tubuh bergerak aktif.
Karena itu, simak beberapa ulasan berikut untuk memahami tips olahraga bagi penderita darah rendah atau hipotensi.
Baca juga: Pusing Setelah Makan? Tekanan Darah Rendah Bisa Jadi Penyebabnya
Tips olahraga sehat bagi penderita darah rendah
Tekanan darah merupakan indikator penting yang kerap digunakan oleh praktisi medis untuk menilai kesehatan seseorang dari sejumlah penyakit kronis dan akut.
Normalnya, tekanan darah rendah menunjukkan angka tidak lebih dari 120/80 mmHg. Kurang dari itu, seseorang dapat dikatakan memiliki tekanan darah rendah.
Meski kondisi tersebut biasanya tidak menimbulkan kekhawatiran dan tidak perlu diobati, namun pada beberapa kasus, latihan fisik yang keliru bisa memperburuk gejalanya.
Berikut beberapa tips olahraga yang bisa dicoba bagi penderita hipotensi.
-
Memahami gejala
Seperti banyak kondisi kesehatan yang lain, gejala hipotensi dapat bervariasi bagi banyak orang.
Beberapa mungkin tidak menunjukkan gejala sama sekali, sementara yang lain dapat merasakan sensasi pusing saat berdiri terlalu cepat.
Terlebih pada kasus tekanan darah yang terlalu rendah (kurang dari 90/60 mm/Hg), pusingnya dapat berlangsung lebih lama dan mungkin disertai gejala lain, seperti;
- Mual
- Berkeringat
- Penglihatan kabur
- Sakit kepala ringan
- Kelelahan
- Melambatnya proses kognitif
- Denyut nadi tidak teratur
- Pingsan
Gejala-gejala itu lebih sering dirasakan ketika seseorang berdiri terlalu lama, atau melakukan perubahan postur tubuh secara tiba-tiba.
Jika sudah begitu, coba pastikan memilih jenis olahraga yang menggunakan gerakan perlahan dan lambat, seperti yoga, bench press, crunch, dan olahraga yang lain.
Baca juga: Tekanan Darah Rendah Bisa Picu Penyakit Jantung, Benarkah?
2. Memilih latihan yang aman
Bagi penderita hipotensi penting untuk mengambil tindakan atau latihan fisik yang aman dan efektif.
Lantaran perubahan postur tubuh secara mendadak dapat memicu dan memperburuk gejala, sebaiknya pilih olahraga yang menghindari gerakan apa pun atau posisi kepala tetap sejajar.
Terkini Lainnya
- Kebiasaan Nonton Video Pendek Bisa Membuat Akademik Anak Menurun, Orangtua Harus Tahu
- Satu Sepatu untuk Beragam Kegiatan Termasuk Olahraga, Apakah Bisa?
- Mengapa Susu Tidak Bisa Digantikan Protein Nabati?
- Winky Wiryawan Andalkan Sneakers untuk Beraktivitas, Termasuk Saat "Nge-DJ"
- Berkaca dari Nikita Mirzani-Lolly, Ini 4 Cara Mengatasi Konflik Keluarga
- Nonton Video Pendek Bahaya buat Anak? Ini Batas Usia Penggunaannya
- Viral Soal Video Pendek di Medsos Bahaya buat Anak, Apa Dampaknya?
- Song Hye Kyo Beberkan Rutinitasnya untuk Jaga Kesehatan Mental
- Tak Harus Nasi, Apa Alternatif Karbohidrat di Makan Bergizi Gratis?
- 6 Jenis Diet untuk Otak yang Lebih Sehat
- Bekal Anak Harus Dikonsumsi Maksimal 2 Jam Setelah Matang, Ini Alasannya
- 3 Hal yang Harus Dipahami Orangtua Saat Mendidik Anak Perempuan Remaja
- Panduan Diet Terbaik 2025 untuk Tubuh Sehat dan Hidup Berkelanjutan
- 4 Cara Berkomunikasi dengan Anak Perempuan Remaja, Orangtua Harus Tahu
- Begini Prosedur Minta Perlindungan LPSK untuk Masuk ke Rumah Aman