Kemampuan Bicara Anak Dipengaruhi Kebiasaan Orangtua Main HP
- Gawai yang kita miliki kini berisi seluruh dunia kita: pekerjaan, teman-teman, berita, dan juga games. Tak heran jika kita sulit melepaskan diri ketika sudah membukanya.
Walau begitu, orangtua yang memiliki anak usia dini (balita) sebaiknya lebih bijak menggunakan HP saat sedang bersama si kecil. Sebab, kebiasaan orangtua berlama-lama dengan gawai berpengaruh pada perkembangan kemampuan berbicara dan komunikasi anak.
Orangtua yang asik dengan gawainya cenderung kurang memberi perhatian penuh pada anaknya. Padahal, interaksi dua arah antara anak dan orangtuanya akan membantu anak belajar.
Fondasi dari kemampuan bahasa dan berbicara anak di mulai dari rumah sejak bayi. Berbagai riset menunjukkan, ketika orangtua sering mengajak anaknya, bahkan sejak bayi, berbicara, anak akan tumbuh dengan kemampuan verbal yang kuat.
Bahkan gaya berbicara orangtua yang dicadel-cadelkan saat ngobrol dengan anak pun tetap meningkatkan kemampuan bahasa anak, meski mereka butuh lebih banyak terpapar gaya bahasa yang benar.
Baca juga: Kurang Stimulasi dan Interaksi Jadi Pemicu Anak Terlambat Bicara
Saat orangtua terdistraksi, misalnya ketika asik scrolling media sosial, interaksi dengan anak tentu berkurang.
Penelitian lain mengungkap, penggunaan ponsel oleh orangtua berhubungan dengan penurunan kesadaran pada sekitar dan sensitivitas.
Anak-anak juga cenderung kurang belajar kemampuan sosial yang penting, misalnya menatap mata, fokus pada satu orang saat mereka berkomunikasi, dan juga kemampuan merespon. Semua kemampuan ini dibutuhkan untuk perkembangan bahasa di kemudian hari.
Untuk mencegah hal ini, orangtua perlu disiplin dan menahan diri agar tidak terlalu larut dengan gawainya. Ketika sedang menemani anak bermain, matikan notifikasi atau simpan ponsel di ruangan lain. Fokus sepenuhnya pada anak.
Bila orangtua perlu menggunakan ponsel, berikan alasan yang kuat. Misalnya karena harus menjawab pesan penting terkait pekerjaan.
Sementara itu, gawai sebenarnya bisa meningkatkan interaksi antara orangtua dan anak jika digunakan dengan benar. Misalnya untuk melakukan video call dengan kakek nenek, atau bersama-sama memaikan games edukasi atau membacakan dongeng.
Baca juga: CoComelon Bikin Anak Terlambat Bicara dan Tantrum? Cek Faktanya
Terkini Lainnya
- Hue Luncurkan Lensa Kontak Sekali Pakai
- Laura Basuki Sebut Konsistensi Jadi Kunci Industri Fesyen Indonesia Bersaing secara Global
- Mengenal Tata Juliastrid, Pemenang Miss Cosmo 2024
- 6 Fakta Pemenang Miss Cosmo 2024 dari Indonesia
- Kesehatan Mental Pekerja Gen Z
- Hati-hati, Menikah Ketika Belum Siap Bisa Sebabkan Perselingkuhan
- Cerita Marsha Aruan, Pertama Kali Temukan Kerutan di Wajah
- 3 Rekomendasi Aktivitas bagi Pejuang LDR agar Hubungan Awet
- Ibu yang Menikah di Usia Muda Rentan Alami Depresi, Kenapa?
- Laura Basuki Beberkan Model Tas Favorit
- Dukung Kebiasaan Sarapan Bergizi Lengkap Anak Indonesia, Energen Luncurkan Enerland di FX Sudirman
- Alyssa Daguisé Bagikan Rahasia Memadupadankan Tas dengan Outfit Kasual
- Baju Bekas Jangan Langsung Dibuang, Manfaatkan Jadi 5 Hal Ini
- Pilih Baju dengan Bahan Ramah Lingkungan demi Kurangi Limbah Tekstil
- 3 Kriteria Laki-laki yang Diinginkan Perempuan sebagai Suami