4 Cara Sederhana Merawat Batik agar Warnanya Terjaga
- Kain atau busana batik yang kita punya di rumah harus dirawat dan disimpan dengan cara yang tepat.
Terutama jika batik yang kita punya berupa batik tulis atau cap yang diproses secara alami serta memakai pewarnaan alam.
Batik yang tidak dirawat atau dicuci dengan benar dapat mengubah kualitasnya.
Baca juga: Padu-padan Batik untuk Acara Formal dan Kasual ala Didiet Maulana
Reni Kusuma Wardhani, seorang pegiat batik sekaligus penulis Buku "Step by Step 37 Gaya Mari Berkain" mengatakan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar kualitas batik tetap terjaga meski disimpan selama bertahun-tahun.
Kata Reni, cara merawat batik yang tepat meliputi cara pencucian yang benar hingga menyimpannya.
-
Cara mencuci batik
Batik sebaiknya dicuci dengan tangan dan tidak perlu dimasukkan ke dalam mesin cuci.
Kemudian perhatikan soal deterjen yang dipakai. Pewarnaan alami dari batik sangat rentan pudar jika terpapar bahan kimia yang terlalu keras.
Maka dari itu, mencuci batik sebaiknya cukup dicelup-celupkan ke dalam air yang berisi lerak atau jika sulit mencari lerak, kita bisa menggunakan sabun cuci baju khusus bayi. Kemudian batik bisa dicuci seperti biasa dan dibilas menggunakan air bersih.
"Sabun cuci baju untuk bayi biasanya mengandung formula yang ringan. Baju batik cukup dicelup-celupkan saja, hindari juga pemutih atau deterjen," kata Reni saat ditemui di Inacraft on October di JCC, Jakarta, belum lama ini.
Baca juga: Gaya Para Artis di Istana Berbatik, Rayakan Hari Batik Nasional 2023
-
Menjemur batik
Setelah dicuci dan dibilas, batik sebaiknya dikeringkan dengan cara diangin-anginkan saja dan hindari paparan langsung sinar matahari.
Cara ini bertujuan agar warna batik tetap terjaga dengan baik dan tidak mudah pudar.
"Diangin-anginkan saja cukup. Kalau pun tidak ada angin ya dijemur tapi di area yang tertutup sinar matahari ya," paparnya.
Baca juga: Regenerasi Perajin dari Generasi Muda Jadi Solusi Pelestarian Batik
-
Menyetrika batik
Demi menjaga agar bahan batik tidak kusut, maka proses penyetrikaan juga penting dalam merawat batik.
Namun, suhu yang ideal saat menyetrika batik itu sebaiknya jangan terlalu panas. Bila perlu, setrika dengan kain lapisan lagi di atasnya untuk mencegah warna batik cepat pudar.
-
Menyimpan batik
Koleksi batik yang disimpan dalam lemari lebih baik hindari penggunaan kamper atau kapur barus. Sebab, kapur barus dapat membuat kain lebih cepat lapuk atau rapuh.
Untuk menggantikan kapur barus, Reni mengatakan, kita dapat memakai merica butir.
"Pakai merica yang diletakkan di dalam kain berlubang-lubang. Taruh merica itu di sudut-sudut lemari," tambah Reni.
Menurutnya, batik dengan bahan dan pewarnaan alami merupakan makanannya ngengat. Sedangkan penggunaan merica ini bertujuan untuk menghalau ngengat atau hama lain yang berpotensi merusak kain batik.
"Selain pakai merica, kita juga bisa menggunakan rempah seperti akar wangi," tutupnya.
Baca juga: Kenalkan Batik sejak Dini pada Anak lewat Botol Susu, Apa Bisa?
Terkini Lainnya
- Selain Pola Asuh, Asupan Gizi Berpengaruh pada Kesehatan Mental Anak
- Itang Yunasz Warnai Koleksi Busana dengan Konsep Fajar Menyingsing
- Cerita Mortier Daur Ulang Kulit Singkong Jadi Produk Fesyen Berbahan Kulit
- Terjebak Toxic Relationship Sebabkan Korban Menarik Diri, Ini Alasannya
- Kelebihan Celana Denim Custom, Bebas Sesuaikan Ukuran agar Tak Menyusut
- Anemia pada Anak, Mungkinkah Disebabkan oleh Faktor Genetik?
- 8 Hal yang Harus Dipertimbangkan dalam Memilih Pasangan
- Begini Cara Farra Jaidi Atasi Burnout Saat Jadi Content Creator
- Tak Hanya Plastik, Kulit Singkong dan Ampas Kopi Juga Bisa Didaur Ulang
- Vidi Aldiano Sebut Kemeja Flanel Cocok Dipakai di Berbagai Cuaca
- Membangun Bangsa yang Sehat Tak Bisa Dikerjakan Sendirian
- 5 Hal yang Harus Dipahami Sebelum Menikah
- Gemar Bikin Makeup Karakter, Farra Jaidi: Lebih Menantang dan Bebas
- Toko Emas ABC Pasko Hadirkan Pengalaman Belanja Interaktif di 23 Paskal Bandung
- 2 Tips Merawat Celana Denim agar Tidak Jamuran