luxdomini.net

Pejuang LDR, Tasya Kamila Punya Kiat Jaga Bonding Ayah dan Anaknya

Tasya Kamila di ulang tahun ke-18 Mothercare Indonesia
Lihat Foto

KOMPAS.com - Menjadi seorang ibu tidaklah mudah, apalagi jika harus tinggal berjauhan dengan suami. Hal ini juga dialami oleh artis Tasya Kamila yang harus menjalani hubungan jarak jauh (long distance relationship/LDR) dengan suaminya, Randi Bachtiar yang bekerja di Amerika Serikat.

Meskipun terpisah negara, Tasya tetap menjaga hubungan yang kuat dengan suami serta anak pertamanya, Arrasya Wardhana Bachtiar (4)  yang terkadang saling rindu.

Salah satu cara Tasya siasati kondisi itu dengan berkata jujur dan terbuka kepada Arrasya bahwa sang ayah bekerja di luar negeri karena ada tugas pekerjaan yang harus diselesaikan.

Selain itu, Tasya juga melakukan panggilan video call secara rutin untuk menjaga ikatan keluarganya, terutama ayah dan anaknya.

“Kalau anak aku sangat-sangat mengerti alhamdulillah. Kalau misalkan Arrasya kangen sama papa gimana? Oh aku mau video call sama papa. Kita akhirnya bikin rutinitas baru yaitu ya video call setiap hari. Anak aku kalo lagi main kipas ditemenin papanya tapi virtual. Jadi dia memang tahu banget kalau papanya memang jauh,” ujar Tasya.

Baca juga: Tasya Kamila Putuskan Tak Lanjutkan Sekolah Putranya di Amerika, Kenapa?

Meski begitu, Tasya juga mengalami fase baby bluessetelah melahirkan Arrasya. Ia mengaku sempat merasa sendirian mengurus anak, hingga iri dengan orang lain yang tampaknya memiliki lebih banyak waktu untuk diri sendiri.

Tasya mengatakan saat itu tidak terlalu merasa terpuruk karena suami selalu perhatian meski berada di Amerika Serikat dan masih ada keluarga besar yang selalu menemaninya.

Dokter spesialis anak dan konselor laktasi dari Rumah Sakit Primaya, dr. Ayi Dilla Septarini mengatakan bahwa baby blues adalah kondisi emosional yang umum terjadi pada 80 persen ibu setelah melahirkan.

Baby blues itu ya 80 persen ibu melahirkan pasti mengalami baby blues, itu normal,” ujar Ayi dalam acara talkshow ulang tahun Mothercare ke-18 di Bekasi, Jawa Barat (5/8/2023).

dr. Ayi dan Tasya Kamila saat sesi diskusiPutri Aulia/ dr. Ayi dan Tasya Kamila saat sesi diskusi

Dukungan dari orang sekitar untuk membantu ibu baru dalam beradaptasi dengan peran barunya bisa sangat membantu mengurangi gejala baby blues.

Tasya sendiri akhirnya menemukan cara untuk keluar dari fase baby blues, salah satunya dengan hadirnya seorang pengasuh anak yang meringankan bebanya merawat anak. Ia pun merasa lebih punya waktu untuk dirinya sendiri dan lebih rileks. 

Dengan merasa lebih rileks dan memiliki waktu pribadi, Tasya merasa lebih fokus dan hadir secara emosional saat merawat anaknya. 

“Jadi aku merasa punya jati diri lain selain menjadi seorang ibu dan menjadi susu perah doang. Aku masih punya waktu untuk diri ku sendiri. Ketika aku bisa mengurus diri aku sendiri, aku akhirnya bisa dengan maksimal mengurus anak,” ujar Tasya.

Baca juga: Persiapan Penting Sebelum Menyapih Bayi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat