5 Makanan yang Buruk untuk Kesehatan Mental
- Tidak banyak yang menyadari jika asupan makanan juga berdampak pada kesehatan mental.
Umumnya, kita hanya mewaspadai pengaruhnya pada kesehatan fisik seperti jantung, ginjal atau pencernaan.
Faktanya, ada makanan dan minuman yang sebaiknya dijaga porsinya demi kondisi emosional kita.
Baca juga: Menikmati Sinar Matahari dan Alam Bisa Jaga Kesehatan Mental
Beberapa menu dapat memengaruhi kadar kortisol, serotonin, dan dopamin yang berpotensi memicu stres, kecemasan hingga depresi.
Makanan yang buruk untuk kesehatan mental
Ada beberapa makanan yang jika dikonsumsi berlebihan akan berdampak buruk pada kesehatan mental kita.
Oleh sebab itu, moderasi adalah kuncinya agar kita bisa tetap menikmatinya sekaligus memastikan kondisi mental tetap terjaga.
Baca juga: Cara Menerapkan Mindful Eating, Baik untuk Kesehatan Mental dan Fisik
Berikut daftarnya.
Beberapa cangkir kopi atau espreso
"Jika seseorang cenderung merasa cemas atau memiliki banyak pemicu stres, terlalu banyak kafein menyebabkan peningkatan respons kortisol dan dapat menyebabkan kelelahan adrenal," kata psikolog klinis berlisensi, Dr Brittney Jones.
Baca juga: Pedro Pascal Minum 6 Shot Espresso dalam Segelas Kopi, Ini Efeknya
Imbasnya adalah munculnya stres dan kelelahan yang terus-menerus sekaligus masalah tidur.
Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi lebih dari 250 miligram kafein per hari dapat berdampak negatif pada kecemasan,
Untuk orang yang mudah cemas setelah minum kopi, dianjurkan mencari alternatif kafein dari matcha karena bisa memberikan ketenangan berkat senyawa yang disebut L-theanine.
Soda diet
"Semua orang menyukai soda diet dingin di musim panas, tetapi masalah kesehatan lebih besar daripada manfaatnya,” kata Dr. Jacques Jospitre, Jr., psikiater bersertifikat.
Minuman ini memang rendah gula namun dampak negarifnya bisa lebih besar.
Baca juga: 3 Alasan Soda Diet Tidak Baik untuk Kesehatan
Kebanyakan mengandung fenilalanin yang merupakan bahan kimia tambahan yang mampu mengacaukan neurokimia otak dengan menghentikan produksi serotonin dan dopamin yang tepat.
Terkini Lainnya
- Pengamat Sosial: Fenomena FOMO Jadi Kesempatan Pebisnis Raup Keuntungan
- Nikita Willy: Bonding dengan Anak Tak Harus Pergi ke Luar Rumah
- 4 Faktor yang Sebabkan Penurunan Kualitas Hidup pada Penderita Eksim
- Cara Nikita Willy Me Time dengan Suami, Manfaatkan Waktu Setelah Anak Tidur
- Orangtua Tetap Harus Bonding dengan Anak Saat Bekerja dari Rumah
- Siapa Saja yang Rentan Terkena FOMO?
- Nur Asia Uno Gemar Perhiasan dengan Sentuhan Budaya Indonesia
- Awas, FOMO Dapat Menyebabkan Narsis
- Laki-laki Gen Z Disebut Lebih Peduli Merawat Wajah, Apa Sebabnya?
- Cara Nikita Willy Ajarkan 5 Bahasa Cinta kepada Anak
- FOMO, Sering Kali Jadi Cara Mencari Perhatian
- Jenis-Jenis Sepatu Pria yang Perlu Kamu Ketahui
- Cara Kunto Aji Ajak Anak Muda Peduli Kesehatan Mental
- Baru 11 Persen Laki-laki Peduli dengan Perawatan Wajah
- Nur Asia Uno: Tak Harus Mahal, tapi Perhiasan Penting buat Perempuan