7 Cara Menurunkan Tekanan Darah Tinggi Tanpa Obat
- Jika memiliki tekanan darah tinggi, mungkin kita akan mencari info tentang obat-obatan yang diperlukan untuk membuatnya kembali normal
Namun, siapa sangka sebenarnya gaya hidup lebih berpengaruh dalam menurunkan tekanan darah?
Ya, sebenarnya menerapkan gaya hidup sehat dapat menurunkan tekanan darah tinggi secara alami, sehingga kita mungkin tak perlu meminum obat-obatan.
Baca juga: 10 Kiat Menurunkan Tekanan Darah dengan Lebih Optimal
Gaya hidup untuk tekanan darah tinggi
Dilansir dari Mayo Clinic, berikut kebiasaan sehat yang dapat menurunkan tekanan darah secara alami tanpa perlu obat-obatan.
Menurunkan berat badan dan mengecilkan lingkar pinggang
Tekanan darah seringkali meningkat seiring bertambahnya berat badan.
Bahkan, kelebihan berat badan juga dapat menyebabkan gangguan pernapasan saat tidur (sleep apnea), yang bisa meningkatkan tekanan darah.
Untuk itu, kita perlu menurunkan berat badan. Pasalnya, tekanan darah bisa turun sekitar 1 milimeter air raksa (mm Hg) per kilogram berat badan yang hilang.
Selain itu, mengecilkan ukuran lingkar pinggang juga penting, karena lingkar pinggang yang terlalu besar dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi. Jadi, segera turunkan berat badan jika lingkar pinggang telah melebihi 102 cm untuk pria dan 89cm untuk wanita.
Olahraga rutin
Olahraga rutin dapat menurunkan tekanan darah tinggi sekitar lima sampai delapan mm Hg. Jadi, sebaiknya kita berolahraga setidaknya selama 30 menit per harinya.
Adapun olahraga yang bisa dilakukan pun beragam, mulai dari jalan kaki, joging, bersepeda, berenang, menari, latihan kekuatan, hingga olahraga interval intensitas tinggi (HIIT).
Baca juga: 6 Gaya Hidup Ini Bisa Bantu Turunkan Tekanan Darah Tinggi Secara Alami
Makan makanan sehat
Mengonsumsi makanan sehat seperti biji-bijian, buah-buahan, sayuran, dan produk susu rendah lemak dapat menurunkan tekanan darah tinggi hingga 11 mm Hg.
Selain itu, makanan kaya kalium seperti pisang juga dapat mengurangi efek garam (natrium) pada tekanan darah. Jadi, konsumsi sekitar 3.500 hingga 5.000 mg kalium per harinya guna menurunkan tekanan darah sebanyak empat hingga lima mm Hg.
Kurangi garam (natrium)
Tekanan darah juga bisa dikurangi dengan mengurangi asupan natrium atau garam.
Untuk menguranginya, kita bisa melakukan beberapa hal berikut:
- Cari makanan dan minuman yang rendah natrium.
- Kurangi konsumsi makanan olahan
- Jangan menggunakan garam, gunakan bumbu atau rempah untuk menambah rasa pada makanan.
- Memasak, untuk mengontrol jumlah garam dalam makanan.
Kurangi asupan alkohol
Minum terlalu banyak alkohol dapat meningkatkan tekanan darah dan mengurangi efektivitas obat tekanan darah.
Jadi, batasi konsumsi alkohol hingga hingga kurang dari satu gelas sehari untuk wanita atau dua gelas sehari untuk pria untuk menurunkan tekanan darah sekitar 4 mm Hg.
Baca juga: Tips Menjaga Tekanan Darah Tetap Stabil
Berhenti merokok
Merokok dapat meningkatkan tekanan darah. Karena itu, berhenti merokok dapat menurunkan tekanan darah sekaligus mengurangi risiko penyakit jantung dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan, yang dapat membuat kita lebih panjang umur.
Tidur yang cukup
Tidur kurang dari enam jam setiap malam selama beberapa minggu dapat menyebabkan hipertensi.
Jadi jika memiliki gangguan tidur seperti sleep apnea, sindrom kaki gelisah, dan sulit tidur secara umum (insomnia), segera konsultasikan ke dokter untuk menemukan solusinya.
Namun jika tidak mengalaminya, ikuti tips berikut ini.
- Tidur dan bangun di waktu yang sama setiap hari, begitu pula di akhir pekan.
- Ciptakan ruang istirahat dengan membuat kamar tidur tetap sejuk, tenang dan gelap serta melakukan sesuatu yang menenangkan satu jam sebelum tidur.
- Hindari cahaya terang, seperti dari TV atau layar komputer.
- Jangan tidur dalam keadaan lapar atau kenyang.
- Hindari makan besar mendekati waktu tidur.
- Batasi atau hindari nikotin, kafein, dan alkohol menjelang waktu tidur.
- Batasi tidur siang menjadi maksimal selama 30 menit per hari.
Baca juga: Praktikan 5 Cara Ini agar Tekanan Darah Turun
Terkini Lainnya
- Cegah Dampak Tontonan Video Shorts pada Anak, Ini yang Harus Dilakukan Orangtua
- Kebiasaan Nonton Video Pendek Bisa Membuat Akademik Anak Menurun, Orangtua Harus Tahu
- Satu Sepatu untuk Beragam Kegiatan Termasuk Olahraga, Apakah Bisa?
- Mengapa Susu Tidak Bisa Digantikan Protein Nabati?
- Winky Wiryawan Andalkan Sneakers untuk Beraktivitas, Termasuk Saat "Nge-DJ"
- Berkaca dari Nikita Mirzani-Lolly, Ini 4 Cara Mengatasi Konflik Keluarga
- Nonton Video Pendek Bahaya buat Anak? Ini Batas Usia Penggunaannya
- Viral Soal Video Pendek di Medsos Bahaya buat Anak, Apa Dampaknya?
- Song Hye Kyo Beberkan Rutinitasnya untuk Jaga Kesehatan Mental
- Tak Harus Nasi, Apa Alternatif Karbohidrat di Makan Bergizi Gratis?
- 6 Jenis Diet untuk Otak yang Lebih Sehat
- Bekal Anak Harus Dikonsumsi Maksimal 2 Jam Setelah Matang, Ini Alasannya
- 3 Hal yang Harus Dipahami Orangtua Saat Mendidik Anak Perempuan Remaja
- Panduan Diet Terbaik 2025 untuk Tubuh Sehat dan Hidup Berkelanjutan
- 4 Cara Berkomunikasi dengan Anak Perempuan Remaja, Orangtua Harus Tahu