8 Pengasuhan Gaya Jepang yang Ajarkan Disiplin pada Anak Sejak Dini
- Perilaku suporter dan Timnas Jepang dalam hal kebersihan di Piala Dunia Qatar 2022 menuai pujian publik.
Mereka membersihkan sampah yang tertinggal di stadion secara sukarela dan memastikan tak ada yang tertinggal sama sekali.
Tindakan yang layak dicontoh ini tentunya buah dari pengasuhan gaya Jepang yang menekankan disiplin pada anak sejak kecil.
Baca juga: Belajar Budaya Kebersihan dari Suporter Jepang di Piala Dunia Qatar 2022
Hasilnya, masyarakat Jepang dikenal dengan perilaku yang tertib dan menjaga kebersihan, di mana saja mereka berada.
Cara orangtua Jepang mengajarkan disiplin pada anak sejak dini
Anak-anak Jepang dikenal dengan perilakunya yang mandiri, disiplin dan tertib, yang tidak selalu kita dapati dengan mudah di banyak negara lainnya.
Sedari awal, orangtua di Jepang memang memberikan perhatian besar tentang bagaimana anaknya sebaiknya berperilaku disiplin, di usia berapa pun.
Untuk menerapkan pengasuhan yang serupa, ada beberapa hal yang memengaruhi:
Seni Shitsuke
Istilah dalam Bahasa Jepang ini bisa dimaknai sebagai mempersiapkan sesuatu terlebih dulu.
Dalam soal parenting, masyarakat Negeri Sakura percaya jika anak harus diajarkan berperilaku sopan, etika dan disiplin sejak dini.
Alasannya, hal tersebut akan semakin sulit dipelajari ketika seseorang bertambah dewasa.
Baca juga: 5 Sikap Disiplin yang Harus Diterapkan Orangtua pada Anak
Menegur anak di tempat yang tepat
Orangtua Jepang tidak pernah menegur atau memarahi anaknya di depan umum.
Mereka akan berusaha mencari ruang yang lebih tertutup atau terjaga privasinya untuk mengoreksi perilaku buah hatinya.
Cara ini membuat anak memahami maksud teguran orangtuanya, bukannya merasa malu karena dimarahi di depan orang lain.
Belajar berempati sejak kecil
Pengasuhan Jepang mengajarkan anak berempati sejak dini sekaligus sikap respek satu sama lain.
Anak diajari mempertimbangkan konsekuensi dari perbuatan buruknya termasuk ketika merugikan orang lain.
Baca juga: Pentingnya Melatih Anak-anak Berempati sejak Dini
Terkini Lainnya
- Zayn Malik Ulang Tahun, Intip 4 Ide OOTD Serba Monokromnya
- Dibanding Perempuan, Keputusan Finansial Pria Lebih Sering Dipengaruhi Emosi
- Waspadai Dampak Psikologis pada Anak jika Orangtua Terlibat "Swinger"
- Raline Shah Dilantik jadi Stafsus Menkomdigi, Intip 7 Potretnya
- Intip Gaya Anggun Raline Shah Saat Dilantik Jadi Stafsus Menkomdigi
- Porsi Nasi di Makan Bergizi Gratis Dianggap Terlalu Banyak, Bagaimana Idealnya?
- Britney Spears Kena Imbas Kebakaran di Los Angeles, Menyetir hingga 4 Jam untuk Mengungsi
- Muncul "Breakout" Setelah Perawatan Jerawat, Apakah Tanda Tidak Cocok?
- Dokter Gizi Imbau Program Makan Bergizi Gratis Perketat 6 Prinsip HACCP demi Kesehatan Anak
- Keluhan Makanan Basi di Menu Makan Bergizi Gratis, Apa Dampaknya jika Dikonsumsi Anak?
- Komunikasi Lewat Teks Bermanfaat untuk Introvert dan Ekstrovert
- Komunikasi Lewat Chat atau Telepon, Mana Lebih Efektif bagi Gen Z dan Milenial?
- Kenali, 3 Tanda Eksplorasi Seksual yang Tidak Sehat
- Di Mana Batasan “Normal” dalam Eksplorasi Seksual?
- 3 Cara Mengetahui Moon Sign, Pahami Sifat Emosional