4 Tips Agar Produk Fesyen yang Kita Miliki Tidak Menjadi Limbah
- Keberlanjutan atau sustainability saat ini sedang menjadi tren dalam fesyen. Apalagi, industri ini juga berperan lebih besar menyumbangkan limbah yang berkontribusi pada kerusakan lingkungan.
Bahkan, berdasarkan laporan tahun 2017 dari Ellen MacArthur Foundation, terungkap lebih dari 50 persen pakaian fast fashion dibuang satu tahun setelah diproduksi.
Melihat masalah tersebut, pendiri dan direktur kreatif Ghea Resort, Janna Soekasah bersama saudara kembarnya Amanda Soekasah, memutuskan untuk membuat label fesyennya menjadi lebih ramah lingkungan.
"Saya belum bisa bilang kalau Ghea Resort itu 100 persen berkelanjutan karena masih dalam perjalanan ke sana. Tapi, kami berusaha untuk melakukannya dengan recycling bahan-bahan sisa produksi menjadi barang lain seperti gelang dan tas."
Demikian penuturan Janna saat ditemui usai media briefing bersama desainer Australia, Denni Fransisco di Jakarta Fashion Hub, Jakarta Pusat, Kamis (27/10/2022).
Selain itu, Janna juga membuat rancangan koleksi labelnya lebih bermakna dan memiliki cerita tersendiri agar tidak mudah lekang oleh waktu sehingga bisa diturunkan kembali ke generasi selanjutnya.
Tips cegah produk fesyen menjadi limbah
Untuk mencegah orang-orang membuang produk fesyen mereka yang berakhir menjadi limbah, Janna pun membagikan beberapa tips yang bisa dicoba sebagai berikut.
1. Membeli produk fesyen yang timeless
Menurut Janna, membeli produk fesyen yang timeless adalah salah satu cara yang bisa diterapkan untuk mencegah limbah fesyen.
Sebab, produk fesyen yang timeless biasanya akan selalu relevan dengan zaman maupun tren yang sedang berkembang.
"Produk fesyen dari Ghea Resort dirancang untuk mengikuti tren tapi timeless. Makanya, kami lebih banyak mengangkat tentang alam dan suku asli Indonesia supaya produk ini bisa menjadi bahan cerita (conversation piece) apabila konsumen memakainya traveling ke luar negeri," terangnya.
"DI samping itu, produk yang timeless juga bisa diturunkan ke generasi selanjutnya karena sekarang saya sering sekali bertemu dengan orang-orang yang ternyata masih memakai baju bekas orangtuanya," lanjut dia.
Namun, ke depannya, Janna berharap agar produk fesyennya yang sudah tidak terpakai bisa dikembalikan untuk didaur ulang dengan mengubahnya menjadi koleksi baru atau aksesori lain.
2. Merawat dengan baik
Merawat dan menjaga produk fesyen dengan baik dapat memperpanjang umur pakai yang sekaligus mampu mencegah kita untuk membuangnya.
Sebagai pemilik label fesyen, Janna mengingatkan pentingnya merawat pakaian sesuai dengan petunjuk yang ada, terutama jika bahannya adalah wastra atau kain asli Indonesia dan menggunakan pewarna alami.
"Kalau saya pribadi sih menyarankan untuk mencuci pakaian dan celana itu dengan sabun organik," ungkapnya.
Terkini Lainnya
- 5 Motif Batik untuk Laki-laki, Apa Saja?
- 8 Ide Kado untuk Bayi Baru Lahir, Cocok buat Orangtua Baru
- Ketahui, Beda Karakter Pewarna Batik Alami dan Sintetis
- Catat, Cara Memilih Mainan yang Tepat untuk Balita
- Motif Batik yang Cocok Dipakai Sehari-hari, Apa Saja?
- Jangan Lakukan, 5 Manajemen Konflik yang Buruk dalam Hubungan
- 5 Motif Batik untuk Pernikahan, Salah Satunya Kawung
- "Hypnoparenting" Tidak Dapat Diterapkan pada Semua Anak, Ini Penjelasannya
- Gaya Busana ala "Old Money" Kembali Digemari, Keanggunan Klasik yang Tak Lekang oleh Waktu
- 5 Cara Keluar dari "Toxic Relationship"
- 3 Tips agar Tampak Lebih Ramping Sesuai Bentuk Tubuh
- 5 Ciri-ciri "Toxic Relationship"
- Simak, 11 Ragam Motif Batik dan Maknanya
- Jangan Asal, Pakai Kain Batik Bermotif Sayap Sebaiknya Dihadapkan ke Atas
- 5 Makanan Tinggi Protein yang Efektif Menurunkan Berat Badan