11 Kunci Hidup Bahagia Menurut Sains
- Semua orang tentu ingin hidup bahagia, tanpa adanya stres, dan tanpa masalah. Sebab dengan menjadi bahagia, hidup pasti akan terasa lebih mudah, dan dapat dinikmati.
Sayangnya, mencapai kebahagiaan dalam hidup tidak semudah dikatakan.
Terkadang, meski sudah berusaha sekuat mungkin untuk membahagiakan diri, kita tetap merasa tidak puas dan tidak bahagia,
Nah, mungkin 11 kunci untuk hidup bahagia yang dilansir laman Bustle dapat diikuti.
Baca juga: Latihan Menjadi Bahagia selama Satu Bulan
-
Optimistis
Kunci hidup bahagia pertama adalah optimistis.
Banyak studi yang menunjukkan para optimistis dapat hidup lebih bahagia dan mampu lebih mampu menjalani momen yang sulit dalam hidup.
Bahkan, mereka lebih sehat secara fisik.
Jadi, cobalah untuk berpikir lebih optimistis dengan membuat jurnal rasa syukur, berpikir positif, dan membangun hubungan yang sehat.
-
Memanfaatkan kemampuan
Selain berusaha menjadi optimistis, memanfaatkan kemampuan dan kekuatan sendiri bisa jadi kunci hidup bahagia.
Menurut studi yang diterbitkan dalam buku The Happiness Advantage, ditemukan, saat seorang pekerja diminta mengerjakan tugas yang merupakan keahliannya, ia menjadi lebih bahagia dibanding mereka yang terjebak dalam rutinitas normal.
-
Living in the Moment
Hanya memikirkan momen yang sedang dialami tanpa mengingat masa lalu atau memikirkan masa depan (living in the moment) merupakan kunci hidup bahagia yang ketiga.
Bahkan menurut psikolog dan coach kebahagiaan Anita Marchesani, penelitian menunjukkan, orang yang lebih bahagia biasanya lebih melibatkan diri dalam aktivitas dan berinteraksi dengan orang di sekitarnya.
Baca juga: Wanita Perlu Tahu, 8 Hal yang Bikin Pria Bahagia
Lalu menurut dia pula, distraksi dari kegiatan seperti ponsel dan terlalu fokus pada unggahan di media sosial dapat menjauhkan seseorang dari kebahagiaan.
Sebuah studi yang dilakukan Harvard University pun menemukan hal serupa.
Diungkap, mereka yang tidak fokus saat melakukan aktivitasnya lebih tidak bahagia dibandingkan mereka yang fokus.
Terkini Lainnya
- Pandawara Group Andalkan Basic Skincare untuk Jaga Kesehatan Kulit Wajah
- Tips Bonding dengan Anak untuk Orangtua yang Sibuk ala Nikita Willy
- Menyusui Anak Kedua Lebih Mudah, Benarkah?
- Kapan Bayi Bisa Dikenalkan dengan Botol Susu?
- Mengapa Ada Bayi yang Menolak Menyusu dari Botol Susu? Ini Penyebabnya
- Perancang Istana Garuda IKN Berkolaborasi dengan Merek Perhiasan
- Hati-hati, Pakai Botol Susu Pengaruhi Pertumbuhan Gigi Anak
- Hati-hati, Overprotektif Bisa Sebabkan Anak Kurang Percaya Diri
- "FOMO" Boneka Labubu, Kenapa Bisa Demikian?
- Cek Ponsel Anak yang Sudah Puber, Bentuk Overprotektif?
- Mengenal Aroma Laut dalam Parfum, Bagaimana Menangkapnya?
- Diejek karena Konsultasi ke Profesional Kesehatan Mental? Begini Cara Hadapinya
- Orangtua, Jangan Lupa Ajari Anak agar Mau Meminta Maaf
- Diet Bisa Bantu Penyembuhan Eksim, Benarkah?
- 3 Alasan Alis Perlu Disisir Sebelum dan Sesudah Digambar