Musik Seperti Apa yang Cocok untuk Janin dalam Kandungan?
- Banyak yang meyakini bahwa musik bisa memberikan dampak porsitif bagi janin. Misalnya, dapat mendorong perkembangan otaknya atau meningkatkan respons janin terhadap suara.
Namun, musik seperti apa yang baik untuk bayi?
Dilansir dari Classic FM, sebuah penelitian menemukan bahwa musik terbaik bagi janin adalah musik klasik.
Dikatakan, Eine kleine Nachtmusik (‘A Little Night Music’) milik Mozart mendapatkan reaksi dari 91 persen janin, sementara ‘Someone Like You’ milik Adele hanya mendapatkan reaksi dari 60 persen janin
Adapun temuan tersebut didapatkan setelah tim peneliti dari Institut Marquès memperdengarkan berbagai jenis musik pada 300 janin dalam perut ibu yang telah memasuki minggu ke-18 hingga ke-38 kehamilan.
Setelah memainkan 15 lagu dari tiga genre musik berbeda, para peneliti pun mempelajari pergerakan mulut dan lidah bayi.
Baca juga: Efek Berbagai Genre Musik Terhadap Mood Kita
Musik yang cocok untuk janin
Hasilnya, ditemukan bahwa BWV1030 milik Bach memicu pergerakan lidah dari 87 persen jann, sementara Peter and the Wolf milik Prokofiev membuat 88 persen bayi menggerakkan lidahnya.
Lalu selain lagu-lagu klasik, dilaporkan bahwa para peneliti membuat janin mendengarkan musik-musik tradisional dan pop-rock, yang semuanya diputar melalui speaker internal khusus.
Penelitian pun membuktikan bahwa musik-musik tradisional cukup berperan dalam mendorong pergerakan lidah bayi.
Misalnya, lagu natal khas Spanyol yang membuat pergerakan lidah pada 91 persen janin, dan lagu tradisional Jepang yang membuat 84 persen janin menggerakkan lidahnya.
Hal itu berbanding terbalik dengan lagu ‘Y.M.C.A’ milik Village People yang hanya memicu pergerakan lidah sebanyak 10 persen.
Lebih lanjut, direktur Institut Marquès Marisa López-Teijón pun mengatakan bahwa musik memang merupakan bentuk komunikasi tertua antar manusia, dan menyebutkan bahwa komunikasi melalui suara, gerak tubuh, dan tarian telah hadir mendahului bahasa lisan.
“Bahasa pertama manusia itu lebih musikal daripada verbal, dan itu masih berlaku hingga kini. Secara naluriah, kita masih cenderung ingin berbicara dengan suara bernada tinggi, karena kita tahu bahwa bayi yang baru lahir memahaminya dengan lebih baik, dan dengan cara ini bayi mengerti bahwa kita ingin berkomunikasi dengannya,” lanjutnya.
López-Teijón pun menambahkan bahwa meski masih belum jelas mengapa beberapa genre musik memiliki lebih banyak dampak positif pada perkembangan janin di dalam rahim ibu dibanding jenis musik lainnya, ia mengatakan bahwa kemungkinan itu disebabkan karena musik klasik dan tradisional telah ada sejak lama.
“Ini tentang melodi yang telah bertahan selama bertahun-tahun,” ujarnya.
Baca juga: Waktu Tepat untuk Memperdengarkan Musik pada Janin
Terkini Lainnya
- Saat Eksim Menyebabkan Depresi, Mana yang Harus Diobati Lebih Dulu?
- Tren Alis Feather Brow, Apakah Alis Tipis Bisa?
- Perpaduan Batik dan Motif Kontemporer, Cocok dengan Napas Anak Muda
- Pensil Alis atau Brow Pomade, Mana Lebih Cocok untuk Pemilik Alis Tipis?
- Apa Itu Eksim Kulit? Ketahui 5 Faktanya
- Banyak yang Keliru, Ini 2 Mitos Seputar Penanganan Eksim
- Tak Cocok Pakai Pensil Alis Warna Hitam? Ini Solusi Mengatasinya
- 3 Tips Memilih Warna Pensil Alis yang Tepat
- Muncul Gejala Eksim pada Anak, Lakukan 5 Hal Ini
- Mengidap Eksim Sejak Bayi, Akankah Sembuh Saat Remaja?
- Jangan Lakukan 3 Hal Ini untuk Tangani Eksim
- Transportasi Umum buat Bumil di Jabodetabek, Apa yang Masih Kurang?
- Lippo Mall Kemang Gandeng 12 Fashion Desainer Indonesia dalam Perayaan 12 Tahun Anniversary
- Eksim, Apakah Bisa Diawali dari Bawaan Genetik?
- Hati-hati, Eksim Juga Bisa Menyerang Bayi