Depresi pada Ayah Bisa Menurun ke Anak, kok Bisa?
- Gangguan mental seperti depresi yang diderita ayah bisa menurun ke anak.
Kabar buruknya, hal itu tidak cuma berkaitan dengan faktor biologis. Artinya, anak tiri pun berisiko mengalami depresi ketika ayahnya mengalami hal yang sama.
Para peneliti dari Institute Penelitian Ilmu Sosial di Penn State University menemukan fakta bahwa pengaruh depresi yang diderita ayah dapat menurun ke anak terlepas dia adalah ayah tiri atau pun kandung.
Baca juga: Ternyata, Diet Mediterania Bisa Bantu Atasi Depresi
"Banyak penelitian berfokus pada depresi dalam keluarga," kata Jenae Neiderhiser, profesor Psikologi, Pengembangan Manusia dan Studi Keluarga di Penn State University, AS, seperti dikutip Science Daily.
Penelitian tersebut dilakukan pada studi berbasis informasi campuran yang dilakukan kepada sejumlah keluarga, termasuk hubungan antara ayah dan anak.
Studi yang diterbitkan di jurnal Development and Psychopathology tersebut melihat variasi yang terjadi secara alami dalam hubungan genetik serta faktor lain antara orangtua dan anak remaja yang melibatkan 720 keluarga.
Lebih dari setengah keluarga tersebut di antaranya adalah orangtua tiri, sisanya adalah peran orangtua kandung dalam pola pengasuhan anak bersama.
Dalam penelitian itu, ibu, ayah, dan anak masing-masing diberi pertanyaan yang bertujuan untuk mengukur gejala depresi, perilaku, dan konflik yang terjadi antara orang tua-anak.
Para peneliti kemudian memeriksa hubungan antara gejala depresi ayah dan gejala perilaku anak dalam serangkaian model.
Neiderhiser dan Alex Burt, profesor ilmu klinis di Michigan State, bersama dengan rekan-rekan peneliti lain menemukan fakta, depresi ayah berkaitan dengan depresi yang dialami remaja serta masalah perilaku mereka.
"Hasil penelitian menunjukkan adanya transmisi atau peran lingkungan dari depresi dan perilaku antara ayah dan anak," katanya.
"Selain itu, kami terus melihat hasil ini dalam sub keluarga kandung, di mana ayah secara biologis terkait dengan perilaku anak yang berpartisipasi."
Para peneliti juga menyatakan, penyebab depresi yang menurun ke anak itu disebabkan oleh konflik orangtua dan anak.
Sementara faktor penyebab lainnya soal bagaimana peran orang tua dalam menyelesaikan konflik.
"Jenis temuan ini menambah bukti bahwa konflik orangtua-anak berperan sebagai prediktor lingkungan dari perilaku remaja." imbuh peneliti.
Menurut Neiderhiser, mereka juga memprediksi bahwa dampak depresi yang menurun ke anak akan lebih besar pada hubungan orangtua kandung secara genetik.
"Akan sangat bagus untuk melakukan lebih banyak studi tentang keluarga tiri dan keluarga kandung."
"Mereka cenderung menjadi eksperimen alami yang kurang dimanfaatkan yang bisa kita pelajari lebih banyak untuk membantu kita menguraikan dampak faktor lingkungan dan genetika pada keluarga," demikian papar Neiderhiser.
Baca juga: Baby Blues Vs Depresi Pascapersalinan, Kenali Perbedaannya
Terkini Lainnya
- 6 Tips Komunikasi Suami Istri agar Pernikahan Lebih Bahagia
- Pentingnya Social Awareness dalam Rumah Tangga, Kunci Pernikahan Bahagia
- 5 Kesalahan Makeup di Usia 50-an yang Harus Dihindari
- Level Stres Tinggi Bisa Jadi Penyebab Terjebak di Lingkungan Toksik, Kok Bisa?
- Kenali 4 Pemicu Kambuhnya Eksim pada Anak
- 3 Tanda Bayi Mengalami Masalah Kulit, Orangtua Wajib Tahu
- Mencari Jodoh, Setara Bukan Harus Sama Persis
- Tak Cuma karena Lucu, Koleksi Tumbler Juga Picu Gaya Hidup Sehat
- Banyak Minum Air Putih Bisa Menurunkan Berat Badan?
- Dokter Kulit: Bayi Rewel, Bisa Jadi Tanda Masalah Kulit
- Baru Menikah? Pastikan 3 Rencana Ini Ada di Daftar Prioritas
- Tak Cuma Fisik, Kualitas Juga Penting untuk Memikat Lawan Jenis
- Skincare Bayi Mahal Belum Tentu Berkualitas
- Syarat Ikut Blind Date Indonesia, Jangan Lupa Sertakan Info Gaji
- Berapa Harga Kebaya Encim Modern?