Risiko Heat Stroke, Alasan Pembalap MotoGP Mandalika Merendam Diri
- Aksi sejumlah pembalap MotoGP Mandalika 2022 merendam diri di kolam renang anak-anak, ember sampai tong sampah menyita perhatian netizen.
Sekilas, rasanya kocak menyaksikan tingkah para pembalap yang biasanya gagah berlaga di sirkuit berkecepatan tinggi itu.
Agaknya mereka memang benar-benar tidak sanggup menghadapi suhu yang tinggi dan panas terik di negara tropis seperti Indonesia.
Apalagi, balapan di Sirkuit Mandalika, Lombok ini merupakan Pertamina Grand Prix of Indonesia yang pertama kali digelar.
Heat stroke, alasan pembalap MotoGP merendam diri
Iklim dan cuaca terik di Tanah Air bisa mencapai 44 derajat celcius dan presentase kelembapan udara tinggi bisa mencapai 96 persen.
Tak heran jika para pebalap MotoGP Mandalika 2022, yang umumnya berasal dari Eropa, mengeluhkan cuaca panas dan tidak bersahabat bagi mereka.
Segala cara dilakukan untuk menjaga suhu tubuh tetap nyaman, termasuk dengan nyemplung ke bak mandi, memeluk kipas angin sampai menyimpan helm di lemari pendingin.
In case you ever thought that these two were not looking like each other already enough… well here you have it ???????? pic.twitter.com/PbGQXssEDM
— Tech3 Racing (@Tech3Racing) March 18, 2022
Sebetulnya, berbagai tindakan itu memang perlu dilakukan untuk mencegah para pembalap MotoGP ini mengalami heat stroke.
Pusat Pengendalian dan Pencegah Penyakit atau CDC di Amerika Serikat menyatakan penyakit terkait suhu selama musim panas atau kemarau dapat menyebabkan komplikasi serius.
Baca juga: Kaitan Antara Hidrasi, Tingkat Kebugaran, dan Heat Illness
Dr. Reginald Mason, dokter dari Permanente di Atlanta pun menyebut, orang-orang tertentu berisiko lebih tinggi mengalami heat stroke, terutama bagi mereka yang berolahraga di bawah cuaca terik.
"Atlet yang kondisi tubuhnya dalam keadaan sehat pun bisa menderita heat stroke akibat aktivitas yang berlebihan dalam berolahraga," katanya, seperti dilansir US News.
Apa itu heat stroke dan gejalanya?
Heat stroke merupakan suatu kondisi yang mana suhu tubuh meningkat secara drastis akibat cuaca panas.
Biasanya heat stroke menyerang orang-orang yang terlalu lama beraktivitas atau terkena paparan sinar matahari langsung dalam waktu yang cukup lama.
Kondisi tersebut dapat terjadi ketika suhu lingkungan terdeteksi mencapai 40 derajat celcius atau lebih sehingga menimbulkan gejala kepanasan, pusing hingga pingsan.
"Jika berolahraga pada waktu yang salah, kita dapat berisiko mengalami heat stroke dalam 20 hingga 30 menit," kata Dr. Mark J. Conroy.
Terkini Lainnya
- Siap Berebut dengan Jastiper dan Pencinta Skincare di Tengah Flash Sale Bazar Kecantikan
- Brand Kecantikan Kylie Cosmetics Hadir di Indonesia, dari Lipstick sampai Parfum
- Trauma Dapat Sebabkan Penderitanya Berhalusinasi, Kok Bisa?
- Skincare Tak Kenal Gender, Iqbaal Ramadhan Dorong Pria Merawat Kesehatan Kulit
- Malas Merawat Diri dan Sulit Tidur Bisa Jadi Tanda Gangguan Kesehatan Mental
- Penderita Skizofrenia Berlaku Agresif, Niat Jahat atau Ketidaksadaran?
- Iqbaal Ramadhan Pakai Sunscreen sejak Remaja, Investasi Kesehatan Kulit Jangka Panjang
- Intip Busana Pernikahan Rio Haryanto dan Athina Papadimitriou yang Sarat Adat Betawi
- Demi Kulit Sehat, Nurra Datau Rutin Pakai Skincare dan Rajin Olahraga
- Memulai Kembali Karier Setelah Jadi Ibu, Simak Tipsnya
- 2 Hal Penting Sebelum Tanam Benang di Klinik
- Selain Keluarga, Dukungan Komunitas Juga Penting bagi Para Ibu
- Pentingnya Kehadiran Pasangan untuk Menguatkan Peran Ibu dalam Keluarga
- Burgundy dan Coklat Tua, Prediksi Tren Warna Busana Lebaran 2025
- Prediksi Tren Fesyen jelang Lebaran 2025, Sarimbit Kian Populer