3 Tips Mencegah Anak Kecanduan Gawai di Rumah
- Selama masa pandemi Covid-19, sebagian besar anak harus menghabiskan lebih banyak waktu mereka untuk belajar maupun bermain secara online di rumah.
Hal ini pun tentunya dapat memicu kecenderungan anak-anak untuk kecanduan terhadap gawai atau gadget karena screen time yang juga meningkat.
Menurut seorang dokter umum, Dr Cynthia Eskandriana, kecanduan gawai ini tidak hanya akan berdampak buruk bagi otak, tetapi juga dapat memengaruhi gaya hidup sedentari pada anak-anak.
Baca juga: Sekolah Tatap Muka Bisa Kurangi Kecanduan Gawai pada Anak
Alhasil, anak-anak bisa memiliki berat badan yang berlebihan atau obesitas karena tidak banyak bergerak. Dan, obesitas dapat membuat sistem imun tubuh anak jadi menurun.
Oleh sebab itu, Dr Cynthia pun membagikan beberapa tips bagi para orangtua untuk bisa mencegah anak-anaknya kecanduan gawai di rumah sebagai berikut ini.
• Mengajak anak melakukan hobi dan kegiatan baru
Pandemi tidak hanya membuat orang dewasa saja yang bosan, tetapi juga anak-anak.
Maka dari itu, Dr Cynthia merekomendasikan agar para orangtua dapat mengajak anak-anaknya untuk melakukan atau mengeksplorasi kegiatan baru.
"Misalnya, kalau ada orangtua yang gemar memelihara tanaman, anak-anak bisa diikutsertakan untuk membantu menyirami tanaman," kata dia dalam webinar Allianz x KidZania, Kamis (16/12/2021).
"Selain itu, kita juga bisa mengajak anak-anak melakukan aktivitas fisik seperti senam, bersepeda, lompat tali, dan lain sebagainya untuk meningkatkan metabolisme anak," sambung dia.
Baca juga: Penting, Tips Pemakaian Gawai bagi Anak Selama Pandemi
Dengan melakukan kegiatan yang beragam, anak-anak jadi akan lebih banyak bergerak dan tidak terlalu terpaku pada gawai yang sudah digunakan saat bersekolah secara online.
• Membatasi penggunaan gawai
Dokter Cynthia mengatakan, hal ini sepertinya akan sulit dilakukan. Namun, orangtua harus tetap tegas membatasi penggunaan gawai pada anak-anak setiap harinya.
"Penggunaan gawai atau jadwal screen time bagi anak-anak itu paling maksimal 5-6 jam sehari," ungkapn dia.
Selain itu, sebisa mungkin orangtua juga memberi tahu anak-anak tentang dampak menggunakan gawai yang terlalu berlebihan, supaya mereka lebih menyadari makna dari pembatasan gawai.
"Selebihnya, orangtua bisa menciptakan kegiatan yang lebih menyenangkan di rumah seperti bermain bersama atau membuat ruangan tempat anak-anak bisa bermain dengan nyaman," kata dia.
• Mencontohkan anak perilaku yang baik
Setiap anak pasti akan mengikuti apa yang dilakukan oleh orangtuanya di rumah.
Terkini Lainnya
- Prilly Luncurkan Koleksi Perhiasan, Simak 3 Tips Padu Padan Berikut
- Hue Luncurkan Lensa Kontak Sekali Pakai
- Laura Basuki Sebut Konsistensi Jadi Kunci Industri Fesyen Indonesia Bersaing secara Global
- Mengenal Tata Juliastrid, Pemenang Miss Cosmo 2024
- 6 Fakta Pemenang Miss Cosmo 2024 dari Indonesia
- Kesehatan Mental Pekerja Gen Z
- Hati-hati, Menikah Ketika Belum Siap Bisa Sebabkan Perselingkuhan
- Cerita Marsha Aruan, Pertama Kali Temukan Kerutan di Wajah
- 3 Rekomendasi Aktivitas bagi Pejuang LDR agar Hubungan Awet
- Ibu yang Menikah di Usia Muda Rentan Alami Depresi, Kenapa?
- Laura Basuki Beberkan Model Tas Favorit
- Dukung Kebiasaan Sarapan Bergizi Lengkap Anak Indonesia, Energen Luncurkan Enerland di FX Sudirman
- Alyssa Daguisé Bagikan Rahasia Memadupadankan Tas dengan Outfit Kasual
- Baju Bekas Jangan Langsung Dibuang, Manfaatkan Jadi 5 Hal Ini
- Pilih Baju dengan Bahan Ramah Lingkungan demi Kurangi Limbah Tekstil