Bahaya Memberikan Susu Kental Manis pada Balita
- Banyak orangtua memberikan Susu Kental Manis (SKM) pada balita karena dianggap sama dengan susu formula.
Masih ada salah pemahaman yang bertahan di masyarakat bahwa SKM merupakan produk susu yang menyehatkan bagi anak. Terlebih lagi, harganya yang lebih murah, mudah disimpan dan tahan lama.
Tak heran masyarakat masih menjadikannya produk favorit untuk diberikan kepada buah hatinya. Nyatanya, hal ini tidak dibenarkan karena kandungannya yang tidak bermanfaat untuk tumbuh kembang anak.
Baca juga: Susu Kental Manis Masih Dianggap Susu untuk Anak
SKM dibuat dengan melalui proses evaporasi atau penguapan dan umumnya memiliki kandungan protein yang rendah.
Dalam prosesnya, produk ini juga ditambahkan gula tambahan untuk menambahkan rasanya.
Dikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), SKM sebaiknya tidak dikonsumsi oleh balita. Hal ini mempertimbangkan kandungan nutrisinya yang tidak ideal dalam setiap porsinya.
SKM memiliki kadar protein rendah sekaligus kadar gula yang tinggi.
Contohnya, satu takar porsi atau sama dengan empat sendok makan mengandung 130 kkal, dengan gula tambahan 19 gram dan protein 1 gram.
Baca juga: Benarkah Susu Almond Lebih Menyehatkan? Ini Penjelasannya
Kandungan gula tersebut setara dengan 76 kkal sehingga nilainya lebih dari 50 persen total kalori produk tersebut. Padahal, kadar gula tambahan pada makanan untuk anak yang direkomendasikan oleh WHO tahun 2015 adalah kurang dari 10 persen total kebutuhan kalori.
Kalori yang berlebihan dapat berpengaruh pada berat badan, Dikhawatirkan anak akan mengalami obesitas dan berbagai permasalahan kesehatan lainnya.
Konsumsi SKM pada balita juga berisiko menyebabkan masalah gigi termasuk berlubang dan sakit gigi. Khususnya apabila orangtua kurang memperhatikan kebersihan mulut dan gusi anak.
Idealnya, susu untuk balita dan batita harus mengandung sumber kalsium dan sumber protein dengan asam amino esensial yang lengkap.
Baca juga: Jangan Biasakan Anak Minum Susu di Botol hingga Tertidur, Mengapa?
Pemberian SKM pada anak di atas usia lima tahun bisa saja dipertimbangkan. Namun bukan sebagai susu melainkan pemanis khususnya topping dalam camilan.
Jumlahnya juga harus disesuikan dengan kebutuhan dan takaran yang menyehatkan agar tida berdampak buruk pada jangka panjang.
Terkini Lainnya
- Prilly Luncurkan Koleksi Perhiasan, Simak 3 Tips Padu Padan Berikut
- Hue Luncurkan Lensa Kontak Sekali Pakai
- Laura Basuki Sebut Konsistensi Jadi Kunci Industri Fesyen Indonesia Bersaing secara Global
- Mengenal Tata Juliastrid, Pemenang Miss Cosmo 2024
- 6 Fakta Pemenang Miss Cosmo 2024 dari Indonesia
- Kesehatan Mental Pekerja Gen Z
- Hati-hati, Menikah Ketika Belum Siap Bisa Sebabkan Perselingkuhan
- Cerita Marsha Aruan, Pertama Kali Temukan Kerutan di Wajah
- 3 Rekomendasi Aktivitas bagi Pejuang LDR agar Hubungan Awet
- Ibu yang Menikah di Usia Muda Rentan Alami Depresi, Kenapa?
- Laura Basuki Beberkan Model Tas Favorit
- Dukung Kebiasaan Sarapan Bergizi Lengkap Anak Indonesia, Energen Luncurkan Enerland di FX Sudirman
- Alyssa Daguisé Bagikan Rahasia Memadupadankan Tas dengan Outfit Kasual
- Baju Bekas Jangan Langsung Dibuang, Manfaatkan Jadi 5 Hal Ini
- Pilih Baju dengan Bahan Ramah Lingkungan demi Kurangi Limbah Tekstil