luxdomini.net

Tinkerlust Dukung Konsumsi Mode yang Ramah Lingkungan

Co-founder Tinkerlust, Aliya Amitra (kiri) dan Samira Shihab (kanan).
Lihat Foto

– Marketplace barang fashion preloved, Tinkerlust mengubah strategi bisnisnya dengan mendukung gerakan mode yang berkelanjutan (sustainable fashion) dan tidak lagi menjadikan penjualan barang preloved sebagai fokus utamanya.

Co-founder Tinkerlust, Aliya Amitra mengatakan, industri mode menjadi salah satu kontributor terbesar terhadap pencemaran lingkungan. Namun, masih banyak masyarakat yang belum sadar sepenuhnya terhadap manfaat menerapkan mode berkelanjutan.

Koleksi Stellar Made                 Dok Tinkerlust Koleksi Stellar Made
“Dengan berbelanja barang preloved sebenarnya kita sudah berkontribusi pada sustainability, yaitu dengan memperpanjang umur pakai sebuah barang,” kata Aliya dalam konferensi pers virtual, Selasa (22/9/2020).

Ia menambahkan, isu mode yang berkelanjutan dalam beberapa tahun terakhir sudah hangat dibicarakan di dunia. Namun, gaungnya masih rendah di Indonesia.

“Tinkerlust ingin menciptakan ruang fashion yang lebih sustainable dengan memberikan edukasi kepada konsumen kami lewat kolaborasi dengan brand lokal yang memiliki koleksi ramah lingkungan,” ujar Aliya.

Baca juga: Tips Menerapkan Fesyen Berkelanjutan

Memajukan pengrajin lokal dan pemberdayaan perempuan menjadi salah satu alasan dari inisiasi baru ini.

CEO Tinkerlust Samira Shihab menjelaskan, perubahan konsep ini sebenarnya sudah disiapkan sejak lama. 

Peluncuran strategi baru ini ditandai melalui kampanye “Local Heroes” dengan menggandeng 14 merek lokal yang dianggap ramah lingkungan dan berkelanjutan. Mereka antara lain Sejauh Mata Memandang, PVRA, Sare Studio, Everyday by Major Minor, hingga DuAnyam.

“Ke-14 brand ini sudah menerapkan praktik ramah lingkungan dalam proses perancangan hingga produksinya,” kata Samira dalam acara yang sama.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat