3 Manfaat Tummy Time pada Bayi dan Kapan Harus Melakukannya
- Bayi menghabiskan banyak waktu menopang tubuhnya di punggungnya menatap langit-langit - di boks tidur, di kursi mobil, dan bahkan di lengan ibu.
Membalikkan tubuh bayi dalam posisi tengkurap tidak hanya memberi bayi perspektif yang berbeda, tetapi juga memainkan peran penting dalam perkembangan mereka.
Tummy time atau posisi tengkurap yang merupakan latihan pertama bagi bayi, memiliki tiga manfaat utama:
1. Membantu pengembangan keterampilan motorik
Ketika bayi menghabiskan waktu dengan menopang tubuhnya di atas perut mereka, ia menggunakan dan mengembangkan otot-otot yang memungkinkannya mengangkat kepala, berguling, dan akhirnya merangkak.
"Tummy time pada bayi membantu mengembangkan kekuatan otot inti serta punggung, leher, dan lengan mereka," jelas dokter anak Ei Ye Mon, MD.
Penelitian telah menunjukkan, bahwa bayi yang tidak melakukan tummy time lebih mungkin mengalami keterlambatan perkembangan motorik.
Baca juga: Bagaimana Menjaga Kesehatan Bayi dari Infeksi Virus dan Bakteri?
2. Mengurangi kemungkinan kelainan bentuk tengkorak
Bayi yang menghabiskan terlalu banyak waktu berbaring telentang dapat mengembangkan sindrom kepala datar, atau plagiocephaly positional.
Ini cukup umum dan biasanya tidak berbahaya atau permanen. Namun, jenis plagiocephaly lain dapat disebabkan oleh kondisi serius yang disebut carniosynostosis, jadi jika kamu melihat daerah datar di kepala bayi, sebaiknya minta dokter anak untuk memeriksanya.
3. Mempromosikan perkembangan sensorik
Melakukan tummy time memungkinkan bayi mengalami posisi dan gerakan tubuh yang berbeda.
"Ini membantu mereka untuk mendapatkan pandangan dan perasaan yang berbeda tentang dunia," kata Dr. Ye Mon.
"Tummy time juga membantu mengembangkan sistem vestibular, karena bayi mendapatkan pengetahuan bagaimana tangan dan kaki mereka bergerak."
Kapan tummy time harus dimulai?
American Academy of Pediatrics mengatakan, orangtua dapat segera memulainya setelah bayi pulang dari rumah sakit.
Mulailah dengan sesi singkat di mana Anda membaringkannya di atas permukaan yang keras (hindari tempat tidur atau perabot lain yang berisiko membuat mereka terjatuh) hanya untuk beberapa menit setiap kali, dan lakukan beberapa kali setiap hari.
"Bayi, pada saat itu, mungkin tidak akan senang melakukannya dan dalam beberapa saat akan mulai rewel," kata Dr. Ye Mon.
Tetapi ketika bayi mulai menjadi lebih kuat memahami apa yang ada di sekitarnya, bayi akan mentolerir tummy time yang lebih panjang - dan benar-benar menikmatinya saat melakukan itu.
Pada saat itu, orangtua dapat menerapkan tummy time hingga satu jam penuh setiap hari, sampai bayi mulai merangkak.
Baca juga: 9 Mitos Tentang Perawatan Bayi Baru Lahir dan Faktanya
Terkini Lainnya
- Seberapa Sering Laki-laki Harus Cukur Rambut?
- Jangan Merasa Bersalah Ketika Harus Meninggalkan Anak Bekerja
- Cara Mengajarkan Anak untuk Menghormati Waktu "Me Time" Orangtua
- 6 Perbedaan Barbershop dan Pangkas Rambut Biasa, Sudah Tahu?
- Studi Temukan Gen Z Generasi Paling Kesepian, Ternyata Ini Sebabnya
- Para Ibu, Kenali 3 Tahap Stres pada Pengasuhan Berikut
- Kenali 2 Siklus Stres pada Ibu dan Dampaknya
- 4 Fakta Kebaya Resmi Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO, Tak Cuma Milik Indonesia
- Berburu Flash Sale Skincare bareng Jastiper dan "Beauty Enthusiast"...
- Brand Kecantikan Kylie Cosmetics Hadir di Indonesia, dari Lipstick sampai Parfum
- Trauma Dapat Sebabkan Penderitanya Berhalusinasi, Kok Bisa?
- Skincare Tak Kenal Gender, Iqbaal Ramadhan Dorong Pria Merawat Kesehatan Kulit
- Malas Merawat Diri dan Sulit Tidur Bisa Jadi Tanda Gangguan Kesehatan Mental
- Penderita Skizofrenia Berlaku Agresif, Niat Jahat atau Ketidaksadaran?
- Iqbaal Ramadhan Pakai Sunscreen sejak Remaja, Investasi Kesehatan Kulit Jangka Panjang