Tak Hanya Wangi, 7 Aroma Ini Bermanfaat untuk Kesehatan
- Pernahkah kamu menghirup suatu aroma parfum, dan tiba-tiba teringat kembali tentang hal tertentu atau seseorang?
Misalnya, wewangian vanila membawa ke masa kecil saat ibu memanggang kue-kue lezat dan harum untuk keluarga. Jika ya, kamu bukanlah satu-satunya.
Bau dan wewangian diketahui dapat membangkitkan memori seseorang tentang suatu hal atau peristiwa. Ada berbagai penelitian juga yang telah mempelajari hubungan antara aroma dan nostalgia.
Fakta-fakta menarik tentang indra penciuman
Sistem penciuman adalah salah satu indra yang berperan besar bagi kehidupan manusia. Selain untuk membaui sesuatu, indra penciuman juga penting untuk mendeteksi potensi bahaya.
Namun kadang kita tidak terlalu menganggap indra penciuman sebagai bagian yang ‘istimewa’. Padahal kehilangan indra ini bisa menyebabkan masalah pada kesehatan (seperti malnutrisi dan depresi), serta menjadi tanda adanya gangguan saraf.
Baca juga: 4 Jenis Aroma Parfum, Pilih Sesuai Selera
Sebelum membahas tentang aroma parfum, mari ketahui fakta-fakta menarik mengenai indra penciuman serta aroma secara umum di bawah ini:
Indra penciuman dan emosi berakar di jaringan yang sama
Mengapa bau dan wewangian dapat membangkitkan ingatan tertentu? Menurut para ahli, hubungan ini terjadi karena indra penciuman dan emosi berakar di jaringan yang sama pada struktur otak, yakni sistem limbik.
Selain itu, saraf olfaktori yang berperan penting dalam indra penciuman terhubung secara langsung dengan hipokampus. Hipokampus merupakan bagian dari otak yang berfungsi untuk membentuk ingatan baru.
Aroma dapat digunakan untuk menyerap informasi
Para ahli juga mengatakan bahwa kita bisa menggunakan aroma tertentu untuk mengingat informasi-informasi penting.
Sebagai contoh, saat belajar menjelang ujian, kita dapat menyalakan minyak esensial atau menghirup wewangian tertentu guna membantu dalam mempertajam ingatan.
Lalu ketika ujian berlangsung, bawalah botol kecil berisi wewangian ini untuk membuat otak lebih ‘jalan’.
Menghirup aroma pasangan bisa kurangi stres
Saat sedang menjalin hubungan jarak jauh, wewangian juga dapat digunakan untuk merasakan kehadiran pasangan di dekat kita. Hal ini diyakini bisa mengurangi stres. Bahkan aroma dinilai lebih efektif ketimbang foto pasangan.
Jadi jika sedang berjauhan dengan Si Dia, semprotkan saja parfum yang biasa dipakai pasangan ke baju. Aroma parfum pasangan mungkin bisa mengobati rasa rindu.
Baca juga: Mencium Aroma Tubuh Pasangan Bisa Bikin Tidur Lebih Nyenyak
Kehilangan indra penciuman bisa jadi tanda awal Alzheimer
Dalam dunia medis, kondisi kehilangan penciuman disebut dengan anosmia. Hal ini bisa menjadi tanda awal dari penyakit saraf, seperti Parkinson, Alzheimer, dan Huntington.
Meskipun anosmia bukan hal berbahaya, efeknya bisa sangat mengganggu kualitas hidup. Penderita anosmia tak hanya sulit untuk merasakan makanan, tetapi juga bisa mengalami penurunan nafsu makan. Mereka pun berisiko terkena malnutrisi, bahkan depresi.
Terkini Lainnya
- Siap Berebut dengan Jastiper dan Pencinta Skincare di Tengah Flash Sale Bazar Kecantikan
- Brand Kecantikan Kylie Cosmetics Hadir di Indonesia, dari Lipstick sampai Parfum
- Trauma Dapat Sebabkan Penderitanya Berhalusinasi, Kok Bisa?
- Skincare Tak Kenal Gender, Iqbaal Ramadhan Dorong Pria Merawat Kesehatan Kulit
- Malas Merawat Diri dan Sulit Tidur Bisa Jadi Tanda Gangguan Kesehatan Mental
- Penderita Skizofrenia Berlaku Agresif, Niat Jahat atau Ketidaksadaran?
- Iqbaal Ramadhan Pakai Sunscreen sejak Remaja, Investasi Kesehatan Kulit Jangka Panjang
- Intip Busana Pernikahan Rio Haryanto dan Athina Papadimitriou yang Sarat Adat Betawi
- Demi Kulit Sehat, Nurra Datau Rutin Pakai Skincare dan Rajin Olahraga
- Memulai Kembali Karier Setelah Jadi Ibu, Simak Tipsnya
- 2 Hal Penting Sebelum Tanam Benang di Klinik
- Selain Keluarga, Dukungan Komunitas Juga Penting bagi Para Ibu
- Pentingnya Kehadiran Pasangan untuk Menguatkan Peran Ibu dalam Keluarga
- Burgundy dan Coklat Tua, Prediksi Tren Warna Busana Lebaran 2025
- Prediksi Tren Fesyen jelang Lebaran 2025, Sarimbit Kian Populer