Memandang Status "Lajang" sebagai Anugerah, Bukan Kutukan
- Status "lajang" bagi sebagian orang dianggap sebagai hal yang buruk, bahkan kutukan, jika kondisi tersebut tak juga berubah. Meskipun begitu, ada banyak perspektif yang bisa dipilih untuk memandang sebuah status lajang.
Alih-alih memandanganya sebagai kesepian yang tak pernah berakhir, ada banyak perspektif lainnya yang bisa kita pilih untuk menikmati anugerah status lajang tersebut dengan melakukan hal-hal berikut:
1. Keluar dan melihat dunia
Ini memang terdengar agak klise dan sepertinya banyak orang yang mengunggah foto diri mereka ketika berlibur lewat Instagram. Mereka membagikannya dalam rangka merayakan sebuah kesendirian.
Tidak ada yang pernah menyesal karena telah mengeksporasi dunia. Tidak harus membuang uang dan berlibur mewah, berkeliling dan mengeksplorasi kota tempat tinggalmu juga sudah cukup.
Ada alasan mengapa traveling adalah hal yang banyak dilakukan orang-orang ketika melajang dan alasannya bukan hanya untuk mendapatkan "like" di media sosial.
Dengan traveling, kita menyadari betapa kecilnya kita dan betapa luasnya dunia di sekitar kita.
Ketika traveling, kita berkesempatan bertemu orang baru, mencoba hal baru dan berlatih mengatasi masalah-masalah kecil bahkan besar yang dihadapi di jalan. Meski begitu, kita akan selalu pulang membawa pengalaman baru dan seringkali juga perspektif baru.
Baca juga: Hidup Lajang Sebenarnya Menyenangkan dan Banyak Keuntungan
2. Menghabiskan waktu dengan diri sendiri
Banyak orang takut menghabiskan waktu terlalu lama sendirian. Namun, kondisi tersebut justru akan memaksa kita untuk tumbuh dan benar-benar mengevaluasi hidup kita.
Memiliki waktu berkualitas dengan diri sendiri dapat menyegarkan pikiran yang sedang sesak.
Gunakan waktu ini untuk memulihkan diri dari hubungan masa lalu. Jika kamu baru menjalani hari-hari lajang karena biasanya selalu bersama mantan-mantan kekasihmu, gunakan waktu sendiri tersebut untuk mengenali dirimu.
3. Berkencan dan berbahagia
Jangan memulai hubungan baru dengan orang lain ketika kamu masih dibayang-bayangi stres masa lalu. Meski begitu, jika kamu punya kesempatan untuk memulai hubungan baru, lakukanlah tanpa terlalu banyak memikirkan hal-hal serius tentang hubungan itu.
Terkini Lainnya
- Jangan Asal Pilih Pompa ASI Berdaya Hisap Tinggi, Utamakan Kenyamanan
- Ayah Poligami Bisa Sebabkan Anak Rentan Depresi dan Tidak Percaya Diri
- 4 Hal yang Harus Disiapkan Sebelum Melahirkan
- Winona Willy Ungkap Tips Membagi Waktu Bekerja dan Mengurus Anak
- Acara Cari Jodoh di Jogja Didominasi Pendaftar Usia Muda dari Berbagai Daerah
- Singapura Batasi Penggunaan Gadget untuk Anak di Bawah 12 Tahun
- Ramai Tren Telat Foto Newborn, Apa Manfaatnya Melakukan "Newborn Photoshoot"?
- Terinspirasi Audrey Hepburn, Ivanka Tampil dengan Gaun Putih dan Sarung Tangan Hitam di Inaugurasi Trump
- Melania Tampil Anggun dalam Balutan Gaun Minimalis Saat Dansa Bersama Donald Trump
- Berkaca dari Konflik Nikita Mirzani-Lolly, Pahami Cara Mengelola Emosi sebagai Orangtua
- Belajar dari Hubungan Nikita Mirzani-Lolly, Ketahui 4 Cara Mencegah Konflik dengan Anak Perempuan Remaja
- Jangan Sekadar FOMO, Persiapkan Diri Sebelum Ikut Acara Cari Jodoh
- Gaya Para Selebritas di Pelantikan Donald Trump, Ada Snoop Dog
- Aturan ASN Boleh Poligami, Orangtua Perlu Pikirkan 4 Dampak Ini terhadap Anak
- Viral Program Tidur Siang di Sekolah, Berapa Lama Durasi yang Disarankan?