luxdomini.net

5 Hal yang Tak Dianjurkan saat Stimulasi Pijat Bayi

Aktris Widi Mulia mempraktikkan pijat bayi dalam kegiatan My Baby Lovely Spa.
Lihat Foto

JAKARTA, - Stimulasi pijat bayi memiliki sejumlah manfaat, baik secara fisik atau emosional.

Pada aspek fisik, misalnya, membantu pencernaan dan penyerapan hingga kualitas tidur lebih baik.

Sementara, dari segi emosional, efek positif adalah membangun ikatan antara orangtua dan anak hingga bayi bisa lebih rileks.

Tapi, orangtua juga harus paham, ada beberapa hal yang tidak dianjurkan ketika melakukan stimulasi pijat bayi.

Dr Bernie Endyarni Medise, Sp.A(K) memberikan sejumlah tips yang bisa dipahami oleh orangtua saat stimulasi pijat bayi.

Baca juga: Kapan Stimulasi Pijat Bayi Bisa Dilakukan?

1.Membangunkan anak

Ketika melakukan stimulasi pijat bayi, pastikan anak dalam kondisi yang nyaman. Ia tidak menganjurkan membangunkan anak yang sedang tidur hanya demi stimulasi pijat bayi.

Oleh karena itu, ia tidak mematok waktu yang pas untuk aktivitas tersebut.

"Jadi kalau kemarin stimulasi pijat bayi jam 7 pagi, tapi hari ini jam 7 pagi si kecil masih tidur, jangan dibangunkan."

Begitu kata Bernie saat acara Johnson's Sentuhan Cinta 2019, Jakarta, Rabu (26/6/2019).

Baca juga: Stimulasi Pijat Bayi, Membuat Bayi Ceria dan Tak Gampang Sakit

2. Stimulasi pijat setelah makan

Setelah makan, perut akan terasa penuh. Begitu juga yang terjadi pada bayi.

Oleh karena itu, Bernie menganjurkan untuk tidak melakukan stimulasi pijat bayi sesaat setelah makan.

"Karena kalau dilakukan setelah makan, risikonya bayi bisa muntah," kata Bernie.

3. Kondisi sakit

Saat sakit, Bernie tidak menyarankan untuk melakukan stimulasi pijat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat