Olok-Olok Si Kacamata Kuda yang Akhirnya Melahirkan Saturdays
JAKARTA, - Apa yang terbayang dalam pikiranmu saat mendengar kata Saturday atau Sabtu? Ya, sebagian orang akan mengaitkannya dengan hari libur, waktunya bersenang-senang, bersantai, dan menikmati hidup.
Kesan seperti itulah yang membuat Rama Suparta memilih merek Saturdays untuk produk kacamatanya. Ia ingin produknya mengingatkan orang pada sesuatu yang fun dan tidak kaku.
Saat berbincang-bincang dengan Kompas Lifestyle di sekitar Senayan, Rabu (12/12/2018), Rama yang pernah mengenyam pendidikan di Amerika Serikat dan bekerja di salah satu perusahaan tambang itu mengaku punya cerita soal pilihan namanya.
Akhirnya Rama pasrah memakai kacamata yang ada. Kacamata itu berbingkai tebal, sehingga teman-temannya menjuluki dia "kacamata kuda".
Kenangan tersebut muncul kembali bertahun-tahun kemudian saat Rama berkenalan dengan rekannya yang sama-sama memakai kacamata. Rekan yang kemudian menjadi partner itu ternyata juga memiliki cerita serupa.
"Rasa minder diolok-olok kacamata kuda itu memunculkan tekad untuk membuat kacamata yang keren dan fun. Kami akhirnya memutuskan serius memulai bisnis kacamata untuk memberi solusi dari problem tersebut," cerita Rama.
Berbekal passion dan keyakinan bisnis ini bisa berkembang, mereka memberanikan diri memulainya. Namun ternyata berbisnis tidak segampang itu dilakukan. Perlu dedikasi dan perhatian.
Meski demikian, ia meminta partnernya untuk tetap bekerja agar bila bisnis ini ternyata tidak berjalan semestinya, masih ada sumber pendapatan bagi mereka.
Keduanya awalnya mendesain sembilan kacamata yang dikerjakan oleh produsen kacamata yang sudah berpengalaman. Mereka memilih bahan frame dan lensa untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi namun tetap terjangkau.
"Kami memilih produsen yang berpengalaman karena mereka ahli di bidang itu. Lagi pula, kalau kita tahu, sebenarnya banyak merek kacamata di dunia dibuat oleh produsen yang sama. Yang membedakan kemudian adalah setelah diberi merek tertentu, maka harganya jadi berbeda," jelas Rama.
Menurutnya, meskipun menggunakan bahan dan lensa sama dengan desain yang mirip, sebuah kacamata bisa memiliki harga berbeda jauh setelah diberi merek. Jadi dalam bisnis kacamata, rupanya banyak orang membeli gengsi karena memakai brand terkenal dengan harga mahal.
Bukan sekedar alat bantu melihat
Dari sembilan desain kacamata pertama yang dikeluarkan Saturdays tahun 2015, tujuh desain langsung terjual habis walau melalui jalan yang tidak mudah.
Terkini Lainnya
- Titiek Soeharto Senang Banyak Anak Muda Mulai Lirik Ulos
- Luncurkan Matterverse Lip Paint, MUAQ Beauty Kolaborasi dengan 7 MUA Tanah Air
- 30 Kata-kata untuk Melamar Perempuan, Romantis dan Menyentuh
- Mengajak Bicara, Bisa Jadi Upaya Membantu Seseorang yang Ingin Akhiri Hidup
- Catat, 2 Tren Makeup Pengantin Perempuan yang Sedang Digemari
- Simak, 3 Tema Pernikahan Outdoor untuk Dicoba
- Resiliensi Keluarga: Jaket Pelampung dalam Laut Kehidupan
- Venue Pernikahan Tentukan Harga Paket Pernikahan, Benarkah?
- Trauma "Bullying" di Masa Kecil Dapat Berakibat Gangguan Mental Saat Dewasa
- Anak Jadi Pelaku Bullying, Ini yang Harus Dilakukan Orangtua
- Lebih Mahal Mana, Pernikahan Indoor atau Outdoor?
- 3 Pelajaran Kesukaan Pangeran Hisahito
- Tak Kalah Hangat dengan Jaket Bulu, Ini 2 Kelebihan Outer Berbahan Puff Tech
- 4 Hobi Pangeran Hisahito
- Tips Maudy Ayunda Tak Bawa Banyak Baju Saat Traveling, Padu Padan Warna Netral